Jajan Jazz, Asyik!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Astri Apriyani|1491|BANTEN|14

Jajan Jazz, Asyik!

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Jumat, 22 Jul 2011 14:26 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Jajan Jazz.
Taman Jajan, tempat biasa Jajan Jazz digelar.
Jajan Jazz, Asyik!
Jajan Jazz, Asyik!
Jakarta - 15 Oktober 2010.
Malam ini, dari Tanjung Lesung, saya dan Bella langsung berangkat ke BSD City. Tepatnya ke Teraskota. Jadwal kami kali ini adalah datang ke acara Jajan Jazz. Saya hanya tahu sedikit soal acara ini; hanya sebatas pada ini adalah acara nonton jazz di tempat yang santai dan dengan suasana yang komunikatif. Kalau mau dibayangkan, mungkin acaranya se-'intim' akustikan di D'Place Citos.

Β 

Acara sudah dimulai pukul 20.00, tapi kami sampai di Teraskota pukul 21.00. Telat karena terjebak macet; alasan yang sangat mainstream. Tapi, tidak masalah karena ternyata si Jajan Jazz masih berlangsung.

Β 

Dengan konsep outdoor, Jajan Jazz asyik meramaikan Teraskota. Tahu Teater Kolam FISIP? Seperti itulah kira-kira bentuk 'stage' di tengah-tengah Teraskota. Dan, di depan sana, Ari Tuledo terlihat membetot-betot senar. Dan, setelah sempat bagai ayam kehilangan induk, akhirnya oleh humas Sinarmas, Bang Anton, saya digiring untuk diperkenalkan kepada Andrie Irawan dan Yunus Arifin, penggagas Jajan Jazz. Asik...

Β 

Mengambil tempat di teras Bengawan Solo Coffee, kami ngobrol soal macam-macam, utamanya Jajan Jazz. Jadi, bisa dibilang ini adalah sebuah komunitas di BSD City. Awalnya, ini terbentuk pada 10 Maret 2010 oleh para penikmat musik dan musisi jazz yang kerap kumpul bareng karena rumahnya sama-sama di Komplek Nusaloka BSD. Baru pada 10 Maret 2006, Jajan Jazz mulai berjalan. Kenapa dinamakan Jajan Jazz? Sebab, awalnya kegiatan ini diadakan di Taman Jajan Sektor 1.3.

Β 

Saya dan Bella tidak terlalu menyimak Ari Tuledo menampilkan lagu apa-apa saja, hanya menikmati apa yang ia mainkan. Kami juga terlalu asyik tanya-tanya kepada Pak Andrie. Kata Pak Andrie, perhelatan Jajan Jazz selalu malam. Khusus untuk di Teraskota, mereka diundang oleh pihak Teraskota.

Β 

Ada keinginan untuk mengundang musisi jazz asing, tanya saya. Pak Andrie tersenyum simpul. Ia rasanya ingin sekali memperbesar skala acara ini, menjadi (minimal) seperti Jazz Goes to Campus, atau Java Jazz. Tapi, nyatanya, kerap terjadi yang namanya kesulitan dana. Biasalah, keluh Pak Andrie. Tapi, sudah membaik. Dulu, awal-awal kemunculan Jajan Jazz, mereka murni mengeluarkan dana dari kantung sendiri. Tapi kini, Jajan Jazz sudah punya penikmat, donatur, dan beberapa sponsor.

Β 

Bincang-bincang selesai ketika Jajan Jazz hari itu selesai pukul 23.00. Para penonton yang lumayan sesak di Teraskota satu per satu mulai bubar. Diantar oleh staf dari Sinarmas, Pak Edy, saya dan Bella kembali ke Hotel Sofyan Betawi di Cikini, tempat kami istirahat. Memang pas rasanya menyulut semangat dengan mendengarkan live music performance seperti Jajan Jazz ini. Menyenangkan.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads