Jakarta - 09.00 pagi Spring. Munich. Setelah menempuh perjalanan hampir 17 jam sampai juga saya dan erik sahabat saya di Munich. Walau udara dingin menyengat tidak menyurutkan semangat saya untuk bertualang dengan motor di beberapa negara Germany Swiss Italy dan Austria. Berbekal internet dan beberapa kenalan beruntung kami mendapatkan sewa motor untuk 12 hari di Munich. Saya mengambil R 1300 GT dan Erik R1200S. Dingin menusuk tulang. 8 derajat. Menusuk tulang terasa begitu motor kami jalankan. Kami akui persiapan yang kurang matang terutama hanya mengandalkan sarung tangan yang dibeli di indonesia tidak bisa di pakai di negara ini. Lagi-lagi masalah ini segera terlupakan ketika kami sudah melewati jalan pedesaan di Jerman, udara segar bersih dan tertib. Sengaja kami melewati kota kota kecil menuju kota pertama untuk istirahat di Rottenberg. sebuah kota tua wisata yang indah dengan pemandangan hutan black forrest yang indah. Hari berikutnya kami menyusuri negeri indah Swiss setelah melewati kota kota besar lainnya di Jerman seperti Stuttgart. Iri rasanya melihat keteraturan hidup orang Jerman. Tidak ada klakson apalagi salaing menyerobot. Autobahn. 6 jalur. jangan coba coba memakai jalur yang ke 6, saya hanya mampu melarikan motor saya di maksimum 240 km/jam di jalur 5 tapi dengan santainya beberapa kendaran melewati kami, entahΒ berapa kecepatannya. Lagi-lagi tertibnya orang Jerman, walau kencang mereka tidak ugal ugalan. Andai negara saya seperti ini suatu saat. Amien. 4 derajat. Hari ini begitu dingin kami menuju Danau Titisee dan interlaken di Swiss , kebudayaan dan bangunan kuno selalu kami kunjungi dan berphoto. Danau danau di negara swiss begitu cantik dengan latar belakang gunung es yang belum mencair menambah indahnya pemandangan. Seiring dengan menuju selatan bagian Eropa semakin hangat cuaca. Begitu memasuki Italia, cuaca mulai bersahabat. Seiring pula pengemudi di Italy mulai terlihat berbeda, lebih agresif dan cenderung melanggar aturan. Di Italy kami memutuskan bermalam di kota Lugano. Kota yang terkenal sebagai kota peristirahatan selebritis. Yess, Minggu, Dolomite itu nama daerah tujuan kami. Dolomite adalah jalanan pegunungan berkelok kelok yang terkenal sebagai tempat Valentino Rossi atau pembalab pembalab Italy latihan. Benar saja, Dolomite begitu ramai oleh biker biker yang melajukan motornya. Saya tidak begitu meperdulikannya, karena pemandangan gunung batu dan esnya begitu indah. Tidak terasa sudah berhari hari kami di motor dalam perjalanan pulang ke Munich kami melewati negara Austria, sebuah negara yang kaya akan kebudayaan musik. Berhenti di tengah kota sambil menikmati kopi dan mendengarkan musik dari pemusik jalanan suatu pengalaman yang menyenangkan. Autobahn. Nyali saya hanya 240km/jam tidak lebih, tapi buat saya itu tidak penting. Buat saya berwisata dan bertualang yang akan kaya hati dan pengalaman jauh lebih memuaskan. Mesha
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar