Β
Rajapolah adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Sekitar 30 menit perjalanan menggunakan mobil dari Tasikmalaya. Luasnya 16,92 meter persegi dengan jumlah penduduk sekitar 37.558 jiwa. Ada 8 desa yang mendukung Kecamatan Rajapolah yaitu Manggungjaya, Tanjungpura, Sukaraja, Rajapolah, Dawagung, Manggungsari, Rajamandala dan Sukanagalih. Potensi yang paling menonjol dari Rajapolah adalah potensi industri dan perdagangan.
Β
Industri yang paling menonjol di Rajapolah dan menjadi penopang perekonomian di kecamatan tersebut adalah industri rumah tangga seperti pembuatan kompor dan pembuatan kerajinan anyaman. Dua industri inilah yang mengangkat nama Rajapolah menjadi daerah wisata cinderamata khususnya barang-barang anyaman. Surga dunia bagi pemburu barang anyaman.
Β
Kerajinan anyaman terdapat hampir di semua propinsi di Indonesia. Namun anyaman Rajapolah mempunyai ciri khas khusus, yakni bahan, warna dan bentuk anyaman yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Ini merupakan peluang yang sangat besar untuk pemerintah daerah dan penduduk setempat. Penyerapan tenaga kerja yang besar mampu menurunkan tingkat pengangguran dan mensejahterahkan masyarakat. Efek dari industri ini juga dimaksud untuk mendorong dan mengangkat aspek lain sehingga semua sektor maju dan kondusif.
Β
Untuk mendukung industri rumah tangga tersebut di atas sejak tahun 1989 Kecamatan Rajapolah dicanangkan sebagai Pusat Pemasaran Kerajinan Rakyat Tasikmalaya. Letaknya di Jalan Raya Rajapolah. Sepanjang jalan ditemui toko-toko yang menjual barang hasil anyaman yang dipajang sedemikian rupa sehingga menarik minat pengunjung. Barang-barang tersebut antara lain; tudung saji, aneka tas dengan berbagai bahan ukuran dan bentuk, sandal, kotak kosmetik, dompet HP, tempat pensil, patung kayu, tempat pakaian, dan lain sebagainya. Semakin banyak pilihan, semakin pusing Anda dibuatnya. Pintar-pintarlah menawar dan membandingkan harga antara satu toko dengan yang lainnya supaya Anda tidak kecewa.
Β
Tidak terlalu lama kami berkeliling di Rajapolah karena maghrib hampir tiba. Saatnya pulang dan menatap barang-barang manis itu dengan harapan suatu hari nanti akan kembali ke surga cinderamata ini... Rajapolah.












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!