Bambu Rafting 2 Jam Bermain dengan Arus Sungai Amandit

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sendia Berka|44149|KALTENG & KALSEL|48

Bambu Rafting 2 Jam Bermain dengan Arus Sungai Amandit

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Senin, 02 Mei 2011 10:50 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Pak Amli saat mengendalikan lanting
Arus Sungai Amandit
Air dingin yang membasahi tubuh
ooppss..awas ranting!
Pemandangan sepanjang Sungai Amandit
Sempat Bergaya saat tak ada arus
Bambu Rafting 2 Jam Bermain dengan Arus Sungai Amandit
Bambu Rafting 2 Jam Bermain dengan Arus Sungai Amandit
Bambu Rafting 2 Jam Bermain dengan Arus Sungai Amandit
Bambu Rafting 2 Jam Bermain dengan Arus Sungai Amandit
Bambu Rafting 2 Jam Bermain dengan Arus Sungai Amandit
Bambu Rafting 2 Jam Bermain dengan Arus Sungai Amandit
Jakarta -

"Pelampungnya mana pak?"
"Duduknya disini pak?"
"Kalau terbalik gimana pak?"
"Serius aman ni pak?"

Itulah 'cerocosan' saya kepada Pak Amli, si pembawa rakit, tanpa sebelumnya menunggu ia menjawab pertanyaan saya satu demi satu.

Sambil memamerkan senyumnya, Pak Amli berujar dengan santai:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pelampungnya, tinggal sewa tambah 10 ribu"
"Iya duduknya disitu"
"Kalau terbalik ya tinggal naik lagi"
"Aman, paling cuma oleng kiri kanan" Jawabnya membalas pertanyaan-pertanyaan saya.

Ah, mengapa bisa Pak Amli setenang ini? Arus yang deras, batu di kiri-kanan, dan hanya pakai bambu yang diikat? Kekhawatiran saya terjawab saat akhirnya Pak Amli 'menakhkodai' perjalanan ini dengan rakit bambu miliknya. Tak hanya menjawab kekhawatiran saya, namun ternyata menambah kegembiraan dalam kunjungan saya di Desa Loksado, Kalimantan Selatan.

Dengan bantuan sebilah bambu yang dinamakan Tanjak, Pak Amli mengemudikan bambu rakitnya yang disebut Lanting, menyusuri Sungai Amandit. Selama sekitar 2 jam perjalanan, Pak Amli selalu berdiri dibagian depan lanting sembari memegang tanjak untuk menghindari batu-batu dikiri-kanan, dan terkadang untuk membantu menggerakkan lanting, saat menemui air sungai tak berarus.

Teriakan-teriakan saya, Yuga dan Gary bersautan saat lanting melewati arus sungai yang deras diantara batu-batu. Kecepatan lanting yang meningkat, dinginnya air yang membasahi hingga bagian pinggang, sampai tundukan-tundukan kepala yang harus dilakukan untuk menghindari batang dan ranting pohon yang menjulur ke sisi sungai, membuat kami bertiga sangat menikmati 'bambu rafting' ini, belum lagi bonus pemandangan dikiri-kanan sungai yang mampu membius kami.

Bambu rafting memang merupakan hal  yang wajib dicoba saat anda berkunjung ke Loksado, Kalimantan Selatan. Menggunakan bambu-bambu yang diikat dengan ukuran 7 x 1,5 Meter, lanting cukup diisi oleh 3 orang dengan posisi duduk, serta sang nakhkoda yang sepanjang perjalanan berdiri mengendalikan lanting.

Pertama melihat memang tidak meyakinkan, ditambah saya baru kali ini menaiki rakit dengan bambu-bambu yang diikat. Klotok, ketinting, sampan, semua sudah saya naiki saat menjelajah Kalimantan, tapi bambu?
Namun ternyata, bambu rakit alias lanting ini lebih stabil, dan lebih kuat saat harus bersentuhan dengan batu-batu disungai, jadi tidak mungkin bocor.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati bambu rafting selama 2 jam seharga Rp 200.000, harga ini merupakan harga yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pariwisata. Jika anda tidak mempunyai cukup waktu, bisa memilih jalur yang lebih pendek selama 30 menit dengan biaya Rp 150.000 dan biaya sewa pelampung Rp 10.000 per orang.

Murah meriah, menyenangkan, dan pastinya tak akan terlupakan. Selamat menikmati serunya bermain bambu rafting di Sungai Amandit saat anda berkunjung ke Loksado!

Hide Ads