Penetapan Kampung Wisata didasari atas daya dukung kampung tersebut terhadap pengembangan potensi wisata seperti memiliki panorama yang indah, berdekatan dengan Diving Spot dan obyek wisata lainnya, dan yang tak kalah penting adalah dukungan masyarakatnya untuk turut serta secara aktif mengembangkan potensi wisata kampung tempat tinggalnya. Dari kelima Kampung Wisata, Arborek adalah yang sempat saya kunjungi. Kampung yang terletak di sebuah pulau kecil di antara Pulau Gam dan Pulau Mansuar.
Dermaga yang panjang dengan dua buah gazebo yang terletak di kedua sisinya menyambut kedatangan kami. Di ujung dermaga berdiri sebuah gapura dengan ornamen berbentuk ikan pari, maskot Raja Ampat, dengan ucapan selamat datang tertulis di bawahnya. Selamat datang di Kampung Wisata Arborek.
Arborek adalah pelopor diantara sekian banyak desa di Papua Barat yang mulai mengembangkan peraturan lokal untuk konservasi laut berbasis masyarakat. Ini menjadikannya salah satu lokasi wisata dengan taman laut yang indah di Raja Ampat. Arborek telah mendapatkan reputasi yang luar biasa diantara otoritas lokal dan masyarakat internasional. Tidak sulit menemukan keindahan bawah laut disini. Hanya dengan snorkling di sekitar dermaga, kita sudah dapat menemukan pencerahan dari gemerlap kipas
gorgonian di bawah permukaan. Pengalaman dan pemandangan yang berbeda-beda akan kita temukan ketika kita menyelam di laut Arborek. Karena lokasinya yang berdekatan dengan Manta Point, dengan menyelam di Asborek kesempatan untuk dapat melihat manta pun sangat besar. Namun disarankan bagi yang akan melakukan penyelaman di sekitar Arborek untuk membawa sendiri peralatan selam, karena di Arborek tidak tersedia fasilitas penyewaan.
Selain keindahan bawah laut, Kampung Wisata Arborek juga terkenal dengan kerajinan topi dan noken. Pada kesempatan kami mengunjungi Atborek, kami bertemu dengan beberapa perempuan yang sedang membuat topi dari bahan daun pandan yang dikeringkan. Kegiatan menyenangkan lain yang dapat kita lakukan adalah menangkap teripang. Pada saat air surut, kaum ibu di Arborek biasa melakukan Bameti, kegiatan menangkap teripang dan menyisir pantai untuk mencari makhluk laut lain yang dapat dimakan.
Tidak menyita waktu dan tenaga yang terlalu banyak untuk dapat mengelilingi pulau yang hanya memiliki luas tujuh hektar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raja Ampat, 19 Oktober 2010












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!