Jailolo. Ada di pulau Halmahera, Kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku Utara. Ini ada di Indonesia! sedikit lebayΒ sih. Tapi memang benar. Asing rasanya di telinga.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, sekitar 4 jam dari Tobelo menuju Jailolo tentu badan terasa sangat lelah. Lelah karena ditambah 2 jam perjalanan dengan boat dari Morotai ke Tobelo, lelah pula ditambah flu dan batuk yang berkunjung ke badan kurus saya tidak pada waktunya. Menyebalkan sekali.
Sebelum istirahat saya sempatkan dulu untuk melihat pemandangan laut di belakang penginapan. Sekedar cari pemandangan dan cari tau ada apa disana. bau amis ikan tipis tercium. Saya pikir ini bau masakan, tapi masakan apa? Setelah sampai bagian paling belakang penginapan barulah 'misteri' itu terungkap. hehehe...
Ternyata penginapan saya tidak jauh dari pasar ikan. Masih bertetangga walau tak berdempetan. Sore ini terasa ramai oleh anak-anak yang bermain di dermaga. Dermaga yang saya duga sebagai tempat bongkar muat ikan. Saya tengok ke arah pasar, kegiatan jual beli di pasar ikan juga sudah mulai sepi. Kata orang tidak seramai dipagi hari.
Beberapa pemuda yang baru selesai olahraga juga tampak bersantai di dermaga yang sisi kanannya setengah ambruk itu. Tapi tampak lebih banyak anak kecil yang memancing, cara meraka berosialisasi dengan teman sebaya.
Mereka dikumpulkan bukan oleh playstation, bukan juga dikumpulkan oleh game center yang isinya mainan perang, game strategi atau apalah. Dermaga ini 'game center' mereka. Melihat tampangnya, mereka senang main di dermaga ini.
Main adu ikan pedang, main rebutan umpan, bersepeda, main rebut-rebutan dan saling mengklaim ikan milik mereka juga bagian dari permainan mereka. Permainan yang saya tidak tau letak serunya dimana. Yang jelas mereka senang dan menikmati permainan geje itu. Bergabung di tengah-tengah mereka rupanya seru juga, walaupun saya hanya sebagai penonton.
Semakin sore semakin gelap. Bukan saja karena saatnya senja, tapi mendung mulai menutupi daerah dermaga pasar ikan. Hujanpun turun membubarkan kumpulan bocah-bocah riang gembira yang berlari meninggalkan dermaga, meninggalkan saya, dan meninggalkan suasana yang berkesan. Oh, sangat singkat rasanya merasakan kegembiraan dengan mereka.












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina