Birunya langit, gumpalan awan seputih kapas, bisikan butir-butir pasir, seperti menyambut kedatangan saya kembali kerumah kedua saya. Laut!!
Setelah hampir 3 minggu menjelajah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, puas menyusuri setiap lekuk sungai, akhirnya saya kembali menghirup aroma khas laut yang sudah menjadi teman akrab saya sejak lama.
Pulau Manti yang tak berpenghuni menjadi tujuan saya saat berada di Kota Baru, Kalimantan Selatan. Menuju Pulau Manti dicapai dengan menaiki speed-boat yang kami sewa seharga Rp 400.000 dari Teluk Gosong yang berjarak 18 KM dari Kota Baru. Dilanjutkan dengan perjalanan speed-boat selama 30 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkeliling pantai, mempertemukan saya dengan para pencari kelapa yang berasal dari pulau lain. Tergiur mencicipi nikmatnya air kelapaΒ saya-pun membeli langsung dari si pencari kelapa.
Terik mentari, hembusan angin, suara dari laut yang terhampar luas, langit biru dengan hiasan gerombolan awan seputih kapas serta pemandangan gunung dari kejauhan serta meminum kelapa langsung dari tempurungnya, membuat Pulau Manti terasa seperti surga.
Keinginan untuk segera menyatu dengan hangatnya air laut saat itu hanya sebatas harapan. Laut yang berwarna hijau kebiruan itu menjadi sarang ubur-ubur. Bahkan saya sempat menemukan ubur-ubur yang telah mati di pantai.Β Pulau Manti memang bukan merupakan 'spot' diving atau snorkling yang baik. Selain tidak ada terumbu karang, airnya yang berwarna kehijauan tidak berminat menunjukkan apa yang tersimpan didalamnya. Namun tidak bisa menikmati apa yang tersimpan dikedalaman lautan bukan berarti tidak bisa menikmati keindahan yang terhampar diatasnya.
Setelah sekitar 2 jam bermain-main dan menikmati Pulau Manti, kami kembali ke Teluk Gosong, tempat pertama kami menaiki speed-boat. Dalam perjalanan kami melewati Busung Putih, gundukan pasir yang membentuk daratan saat air laut surut. Tak kuasa melihat pemandangan menakjubkan dengan puluhan burung camar yang sedang mencari ikan, kami berhenti untuk mengabadikan moment ini.
Perjalanan dilanjutkan, namun masih ada lagi keajaiban yang ditemui. 2 ekor paus melintas disamping speed-boat kami. Sayang, saya hanya melihat sebagian badannya dan tidak sempat mengambil foto. Meskipun kami tunggu selama beberapa saat, paus ini sudah tak terlihat lagi.
Pulau Manti, memberikan bisikan kepada saya, untuk kembali lagi suatu saat nanti.
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom