Masjid Shirathal Mustaqiem menjadi masjid tertua di Samarinda. Mampirlah wisata religi bila kamu berkunjung ke Samarinda.
Keaslian arsitektur masjid masih dipertahankan dan berstatus cagar budaya Kota Samarinda. Masjid Shirathal Mustaqiem dibangun pada tahun 1881. Awalnya, pada 1881 mzsjid ini bernama Masjid Jami yang artinya tempat penghimpunan jamaah.
Mesjid ini diresmikan oleh Kesultanan Kutai Kertanegara pada 1891. Masjid ini didirikan oleh Said Abdurachman bin Assegaf yang memiliki gelar Pangeran Bendahara yang berupaya menjalankan syariat Islam di Samarinda yang pada masa lampau marak dengan perjudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berdirinya masjid ini, kawasan yang semula menjadi tempat maksiat menjadi lebih religius. Proses pembangunan masjid ini memakan waktu sampai 10 tahun lamanya.
Nama Pangeran Bendahara pun dijadikan nama jalan di lokasi mesjid tersebut berada yaitu Jalan Pangeran Bendahara, Kampung Baqa, Samarinda Seberang.
Pada Bulan Ramadhan, di Masjid Shiratal Mustaqiem diadakan Buka Puasa Bersama jamaah shalat Magrib dengan menyajikan makanan Khas yang sangat istimewa. Bubur Peca namanya, dari beras yang diolah menjadi bubur dengan rasa gurih dari santan kelapa.
Perpaduan bumbu rempah dan taburan bawang goreng serta suwiran daging ayam menyajikan kelezatan sempurna bagi musafir yang ikut berbuka puasa di Masjid Shiratal Mustaqiem kebanggan Warga Kota Samarinda.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia