Berada di ketinggian bukit di Kings Park membuat saya terperangah akan pemandangan yang terhampar di kejauhan. Tepat ketika saya berdiri di tepi bukit yang menghadap arah selatan, terpampang di hadapan saya panorama kota Perth dari ketinggian.
Kings Park adalah salah satu taman kota terbesar di dunia, tempat kebun botani, konservasi, dan penelitian yang berlokasi di Perth Australia Barat, Berdiri di tempat ini layaknya memandangi diorama salah satu kota ternyaman dan layak huni di dunia. Langit biru khas musim panas yang membentang luas hingga ujung cakrawala seolah memayungi gedung-gedung tinggi di pusat Kota Perth.
Birunya air sungai Swan River di bagian kanan semakin menyempurnakan pesona landskap kota ini dari kejauhan. Semilir angin yang bertiup di atas bukit kali ini membuat musim panas tak begitu terasa menyengat. Ini juga kiranya yang membuat para pengunjung tampak betah tinggal berlama-lama di rerumputan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumput yang tampak rata dan hijau menghampar memang cukup dominan di area ini. Karena itu, jika nanti traveler ingin mengunjungi tempat ini bersama kawan atau keluarga, maka tak ada salahnya membawa alas piknik dan bekal makanan dan minuman secukupnya. Namun, jika Anda pergi sendiri dan tak sempat membawa bekal, tenang saja, karena ada Kings Park Kiosk yang menjual kopi dan berbagai makanan.
Perjalanan ini adalah pengalaman kedua kalinya bagi saya. Kesempatan pertama dulu, saya tiba di lokasi ini bersama tur dari kampus tepat setelah matahari tergelincir di arah barat. Saat itulah saya bisa menikmati gemerlap lampu-lampu gedung bertingkat dan mobil di kejauhan yang seperti berlian mengalungi anggunnya kota.
Ini juga yang membuat tekad saya semakin bulat untuk suatu saat kembali ke sini di siang hari. Benar saja, pemandangan siang hari di bukit ini tak kalah dahsyatnya dari panorama saat gelap malam. Menikmati panorama Kota Perth dari atas bukit ini baik saat malam atau siang menjadi daftar perjalanan wajib untuk traveler yang berkunjung ke kota ini.
Selanjutnya, spot dengan panorama kota Perth dari ketinggian
Satu lagi yang tak boleh traveler lewatkan adalah foto diri berlatar belakang panorama kota Perth dari ketinggian yang memesona. Ya. Spot ini memang seolah ada untuk memanjakan para pecinta foto diri. Tepat di tepi bukit ini ada area datar yang merupakan jalan setapak melingkar dibatasi pagar setinggi perut orang dewasa.
Sebagian pagar ditutup dengan lembaran kayu lebar dengan jarak pagar dan lereng bukit yang cukup aman untuk kita duduk di atasnya. Sebuah tempat yang sempurna untuk berfoto, baik sendiri, bersama kawan atau keluarga. Foto yang kelak akan menjadi dokumentasi istimewa bahwa Anda pernah menjejakkan kaki di kota terbesar di Australia Barat. Selain spot untuk foto dan area piknik di Kings Park ini, ternyata ada satu tempat penting dan menarik yang awalnya tak begitu saya sadari.
Tepat di tengah-tengah area ini kita akan menjumpai satu monumen berbentuk obelisk dari batu granit yang menjulang setinggi 18 meter menghadap ke arah utara. Inilah yang disebut State War Memorial. Monumen yang dibangun untuk menghormati rakyat Australia Barat yang gugur membela negaranya. Monumen ini bentuknya ramping, bersisi empat dan puncaknya berbentuk piramida.
Tepat di bagian tengah monumen terdapat logo salib dengan tinggi kurang lebih separo ukuran monumen. Di kanan dan kiri monumen terpancang dua bendera Australia. Bagian bawah monumen ini terdapat ruang bawah tanah yang pintunya menghadap ke selatan. Ruang bawah tanah bisa kita temui dengan mengitari monumen terlebih dahulu.
Dari sisi selatan ada akses pintu masuk untuk pengunjung. Tepat di samping pintu masuknya kita bisa menemui papan bertuliskan "Lest We Forget" dan uraian mengenai sejarah mengapa monumen ini dibangun. Memasuki ruang bawah tanah ini, kita akan menemui dinding ruangan berbahan marmer yang bertuliskan lebih dari 7.000 nama rakyat Australia Barat yang menjadi korban dalam Perang Dunia I. Di bagian luarnya terdapat plakat perunggu yang bertuliskan 4.000 nama rakyat Australia yang kehilangan nyawa dalam Perang Dunia II.
Adanya State War Memorial di puncak Kings Park dalam pandangan saya juga menjadi posisi yang strategis bagi eksistensi monumen ini sendiri. Hal ini karena Kings Park merupakan salah satu tempat favorit wisatawan di Australia Barat sehingga membuat potensi kunjungan ke monumen ini juga cukup tinggi. Saya yang sejak awal sebenarnya hanya bertujuan untuk menikmati pemandangan Perth dari atas bukit akhirnya secara tak sengaja mengunjungi State War Memorial dan sedikit banyak mendapat pengetahuan mengenai kiprah rakyat Australia dalam perang dunia.
Berdirinya State War Memorial ini di sisi lain juga menjadi landmark yang menarik bagi Kings Park secara keseluruhan. Jika tak ada monumen obelisk yang menjulang di tepi bukit, mungkin tempat ini adalah area yang hanya berisi hamparan rumput hijau dan pepohonan. Area biasa yang dengan mudah ditemukan di sudut kota Perth lainnya. Oleh karena itu keberadaan monumen juga bisa menjadi daya tarik dan bonus yang layak bagi para wisatawan untuk meluangkan waktu mengunjungi titik ini. Jarak Jakarta ke Perth yang hanya memakan waktu sekitar 4 jam penerbangan membuat berwisata ke Australia Barat sesungguhnya relatif terjangkau bagi kita orang Indonesia.
Maka, jika nanti traveler berkesempatan mengunjungi Australia Barat, sempatkan waktu mampir ke destinasi ini. Karena dari ketinggian Kings Park ini kamu akan membawa dua kenangan berharga, menyaksikan gagahnya State War Memorial dan membawa foto berlatar belakang panorama kota Perth yang istimewa.
---
Artikel ini ditulis oleh pembaca detik Travel, Sandry Windiharto. Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?