Benteng Van Der Wijck, Saksi Bisu Masa Penjajahan Hingga jadi Cagar Budaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Benteng Van Der Wijck, Saksi Bisu Masa Penjajahan Hingga jadi Cagar Budaya

gema bayu - detikTravel
Selasa, 05 Okt 2021 19:45 WIB
Benteng Van Der Wijck
Penampakan benteng ini terlihat lebih megah dan mencolok karena warna merahnya.
Benteng Van Der Wijck merupakan bekas kantor dagang VOC yang dialihfungsikan pada tahun 1818.
Sebelum dijadikan tempat wisata atau cagar budaya, benteng ini dahulu tetap difungsikan sebagai tempat latihan tentara.
Harga tiket masuk hanya sebesar Rp 25 ribu dan sudah termasuk beberapa wahana termasuk menaiki kereta api mini.
Benteng Van Der Wijck, Saksi Bisu Masa Penjajahan Hingga jadi Cagar Budaya
Benteng Van Der Wijck, Saksi Bisu Masa Penjajahan Hingga jadi Cagar Budaya
Benteng Van Der Wijck, Saksi Bisu Masa Penjajahan Hingga jadi Cagar Budaya
Benteng Van Der Wijck, Saksi Bisu Masa Penjajahan Hingga jadi Cagar Budaya
Benteng Van Der Wijck, Saksi Bisu Masa Penjajahan Hingga jadi Cagar Budaya
Jakarta -

Tak hanya terkenal dengan wisata alamnya yang indah, Kebumen Jawa Tengah juga punya wisata sejarah berupa benteng Belanda yang bernama Van Der Wijck. Benteng Van Der Wijck berada di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Lokasinya hanya berjarak 20 km dari pusat Kota Kebumen atau memiliki waktu tempuh sekitar 30 menit.

Benteng Van Der Wijck merupakan bekas kantor dagang VOC yang dialihfungsikan pada tahun 1818. Sempat bernama Benteng Cochius karena pada awalnya didirikan oleh Frans David Sochius. Yaitu seorang perwira tentara Belanda yang juga merupakan ahli bangunan.

Sebelum dijadikan tempat wisata atau cagar budaya, benteng ini dahulu tetap difungsikan sebagai tempat latihan tentara. Mulai dari tempat latihan tentara bagi orang Belanda atau Eropa, tentara Jepang dan tentara Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penampakan benteng ini terlihat lebih megah dan mencolok karena warna merahnya. Benteng ini dibangun dengan bata merah, warna merah menjadi warna yang dominan.

Kemegahan dan suasana yang ditampilkan Benteng Van Der Wijck serasa berada di luar negeri. Saat memasuki benteng terdapat komponen pelengkap lainnya seperti barak tentara, kamar-kamar dan penjara. Namun saat ini Benteng Van Der Wijck memiliki 'wajah baru'.

ADVERTISEMENT

Terdapat kereta api mini yang tampak dari gerbang utama. Kereta ini membawa pengunjung untuk mengitari dan melihat lebih luas Benteng Van Der Wijck.

Ada juga berbagai wahana bermain anak-anak dan sebuah taman yang luas. Penambahan berbagai fasilitas ini tidak mengurangi nilai historisnya. Wisata sejarah ini juga sekaligus menjadi tempat wisata yang tidak membosankan bagi anak-anak.

Harga tiket masuk hanya sebesar Rp 25 ribu dan sudah termasuk beberapa wahana termasuk menaiki kereta api mini. Jam buka mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore (Senin-Jumat). Perlu diingat bahwa dalam masa pandemi ini pengunjung harus tetap ketat menjalankan protokol kesehatan.

Hide Ads