Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 05 Des 2021 19:41 WIB

D'TRAVELERS STORIES

Kisah Perjalanan Menuju ke Raja Ampat, Pulau Para Dewa

Kata Waktu
d'Traveler
Panorama matahari terbenam yang luar biasa
Panorama matahari terbenam yang luar biasa
Maladewanya Indonesia
Maladewanya Indonesia
Ribuan ikan bermain dan bisa dilihat dengan mata telanjang
Ribuan ikan bermain dan bisa dilihat dengan mata telanjang
Hutan bakau yang sangat terawat dan berumur puluhan hingga ratusan tahun
Hutan bakau yang sangat terawat dan berumur puluhan hingga ratusan tahun
Pasir putihnya yang menawan
Pasir putihnya yang menawan
detikTravel Community -

Setelah melewati ribuan purnama, akhirnya saya bisa menjejakkan kaki di tanah Papua, tanah para dewa yang diberkati dengan keindahan alam. Mari simak kisahnya!

Perjalanan ke tanah Papua ini dimulai pada tanggal 23 November 2021 lalu melalui udara, setelah mengikuti prokes yang ketat termasuk test PCR H-1 sebelum keberangkatan. Pesawat yang membawa kami lepas landas dari bandara internasional Soekarno - Hatta pada pukul 00.30.

Setelah hampir 2 tahun, saya tidak pernah bepergian dengan pesawat akibat pandemi yang melanda seperti terasa janggal. Bandara pun tidak terlalu ramai dan banyak gerai di dalam bandara masih tutup.

Diawali dengan Bismillahirahmanirrahim, perjalanan dimulai. Karena waktu terbang dini hari, jadi saya lebih baik memilih tidur selama perjalanan agar terasa fresh.

Alhamdullilah, akhirnya kami mendarat dengan selamat di Bandara DEO - Dominique Edward Oesok di kota Sorong. Bandara yang terlihat kecil tapi tampak megah serta bersih memberikan kesan yang sangat nyaman kepada para penumpang pesawat yg turun melalui garbarata. Thank to AP1, excellent job!!

Kota Sorong, propinsi Papua Barat tidak terlalu besar, tetapi beragam fasilitas sudah cukup tersedia, mulai dari minimarket modern, dept. store, farmasi, rumah makan dan bahkan ATM serta beragam hotel mulai dari bintang 4 - melati.

Kami menyempatkan diri terlebih dahulu untuk makan pagi dan kemudian sebelumnya kami harus mengambil uang tunai dikota Sorong atau dibandara sebelum menuju ke pelabuhan Sorong. Disarankan juga untuk membawa obat-obatan pribadi serta makanan ringan yang bisa dibeli sebelumnya.

Perjalanan dari bandara Sorong menuju ke pelabuhan hanya berkisar sekitar 20 menit. Setibanya di pelabuhan Sorong, perahu cepat berkapasitas 20 orang yang sudah menunggu kami. Dan sebelum menuju ketempat tujuan, kepulauan Raja Ampat kita harus membayar retribusi sebesar WNI sejumlah Rp 500,000/orang dan turis asing sejumlah Rp 1,000,000/orang.

Retribusi tersebut berlaku selama 1 tahun, jadi apabila kalian ingin kembali lagi dalam kurum waktu kurang dari 1 tahun dengan membawa tiket tersebut, tidak perlu dikenakan biaya lagi.

Cuaca yang bersahabat dan udara laut yang menyenangkan membuat kami tidak terasa penat. Perjalanan menuju ke pulai Waisai, salah satu pulau terbesar di kepulauan Raja Ampat ditempuh selama 1 jam 15 menit.

Pulau-pulau karang yang ditumbuhi hutan lebat yang alami menyambut kami. Begitu perahu cepat kami tiba bersandar didermaga apung, kami disuguhi keindahan bawah laut Raja Ampat. Ribuan ikan warna-warni menyambut kami dengan air lautnya yang begitu jernih sehingga tampak koral serta pasir lautnya yang menawan.

Pagi itu, kami tiba di Korpak Villa & Resort yang sekilas tampak seperti resort di kepulauan Maladewa. Udara sejuk menyapa kami melewati dermaga dengan kanan kirinya air laut dan ikan-ikan beragam rupa berenang dengan tenangnya.

Inilah pulau para dewa. Sungguh ciptaan Tuhan Sang Maha Pencipta yang luar biasa yang bisa kita nikmati dengan gratis. Para penari papua menyambut kami dengan bersahaja, kepenatan terasa lepas begitu tiba di restoran apung dengan pemandangan alam laut yang begitu indah.

Tiba-tiba ribuan ikan-ikan kecil berkumpul seperti menyambut kami. Suara aneka burung terdengar begitu sangat alami diantara pucuk pohon tinggi dan hutan bakau yang mungkin sudah berumur puluhan hingga ratusan tahun.

Tanah Papua memang dahsyat. Terimakasih Allah SWT atas berkahmu yang membawa kami tiba di tanah Papua dan bisa menikmati alam yang tiada taranya.

BERITA TERKAIT
BACA JUGA