Siang di awal musim semi itu, London terasa dingin dan kelabu, namun pengunjung telah ramai memadati Chinatown. Gerbang besar bergaya Dinasti Qing, serta hiasan lampion berwarna merah yang bergelantungan di area Chinatown, mulai dari Wardour Street, Gerrard Street hingga Lisle Street sungguh menambah semarak kawasan pecinan itu.
Baca juga: 20 Kota Hantu yang Menarik untuk Dikunjungi |
Chinatown terletak di jantung kota London, tepatnya di City of Westminster, yang berbatasan dengan Shaftesbury Avenue di utara, Leicester Square di bagian selatan, Rupert Street di sebelah barat, dan Charing Cross Road di timurnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shaftesbury Avenue sendiri pernah menjadi lokasi film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 saat Harry, Hermione dan Ron melakukan apparate karena menghindari kejaran para death eater atau pelahap maut.
Selain itu, Chinatown juga berdekatan dengan Soho dan Piccadilly Circus, kawasan hiburan prestisius di London.
Mengutip website www.chinatown.co.uk diceritakan bahwa cikal bakal Chinatown sebenarnya muncul di kawasan dermaga Limehouse di timur kota London pada abad ke 18.
Saat itu dermaga menjadi tempat tinggal para imigran China yang bekerja di wilayah tersebut. Mereka juga membuka usaha rumah makan dengan para pelaut sebagai pelanggannya.
Namun setelah perang dunia ke 2, di tahun 1950-an komunitas China di London semakin terhimpit kondisi ekonomi. Mereka lalu mendapati kawasan Soho adalah pusat hiburan malam yang menyediakan harga sewa bangunan yang murah.
Perlahan tapi pasti orang-orang China semakin ramai membuka restoran di area itu. Kebetulan di saat yang sama, banyak tentara Inggris yang telah kembali dari negara-negara wilayah jajahan seperti Hongkong.
Selama dalam tugasnya di luar negeri, para tentara ternyata menyukai masakan China. Maka Chinatown pun semakin berkembang hingga saat ini menjadi pusat komunitas China di London.
Berbagai restoran yang tumpah ruah di Chinatown seakan berlomba menjajakan makanan terbaik khas China, mulai dari bebek peking, dim sum, aneka jenis kue, cakwe, dll.
Ada pula toko yang menjual berbagai bahan makanan dari Asia. Di antara banyaknya makanan yang dijual di Chinatown London tersebut, ada satu yang sangat berharga bagi orang Indonesia.
Makanan itu ada di sebuah toko bernama New Loon Moon Supermarket, letaknya hampir di ujung kiri jalan Gerrard Street. Toko itu terlihat sederhana dengan dinding polos berwarna krem.
Ada makanan khas Indonesia!
Beberapa meja sengaja diletakkan di depan pintu masuk untuk menggelar buah dan sayuran segar. Di jendelanya terpampang gambar beberapa bendera negara-negara Asia, termasuk bendera Indonesia.
Makanan yang biasa menjadi lauk sehari-hari warga +62 ada di bagian frozen foods di lower ground toko New Loon Moon. Di dalam sebuah freezer, di sanalah makanan itu terbaring: tempe! Salah satu penjaga toko New Loon Moon adalah seorang pria dari Timor Leste yang telah bertahun-tahun merantau di London.
Lelaki yang bisa berbahasa Indonesia tersebut sangat hafal dengan pelanggan berwajah Asia. "Biasanya orang Indonesia datang mencari tempe," ujarnya sambil tertawa.
Memang benar di Inggris tempe hanya ada di kota tertentu yang banyak terdapat komunitas Asia, itu pun harganya lumayan mahal. Tempe yang dalam bahasa Inggris disebut Tempeh dijual di New Loon Moon seharga 2,3 poundsterling.
Jika dikonversi ke nilai rupiah maka harga sebungkus tempe ini sekitar Rp 45.000. Sungguh harga yang luar biasa jika mengingat di tanah air tempe adalah makanan murah meriah yang gampang ditemukan di mana saja.
Jadi, mulai sekarang jangan anggap remeh tempe ya, karena di luar sana, ada begitu banyak orang yang harus merogoh kocek lumayan dalam hanya untuk mendapatkan sebungkus tempe.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol