Surga Pulau Padar Harus Diraih dengan Susah Payah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Surga Pulau Padar Harus Diraih dengan Susah Payah

Faulla Bagus Mauluddin - detikTravel
Selasa, 21 Nov 2023 14:31 WIB
loading...
Faulla Bagus Mauluddin
Pulau Padar di ketinggian 238 MDPL.
Puncak Pulau Padar menjelang sore hari.
Dermaga dari seperempat ketinggian.
Perjalanan di tengah Pulau Padar.
Panorama Pulau Padar.
Surga Pulau Padar Harus Diraih dengan Susah Payah
Surga Pulau Padar Harus Diraih dengan Susah Payah
Surga Pulau Padar Harus Diraih dengan Susah Payah
Surga Pulau Padar Harus Diraih dengan Susah Payah
Surga Pulau Padar Harus Diraih dengan Susah Payah
Jakarta -

Pagi buta di tepi pantai Labuan Bajo, sinar matahari mulai menyinari saat saya menikmati sarapan di tepi pantai. Dengan warna langit jingga di pagi hari mewarnai imajinasi dan saya membayangkan berfoto di atas bukit dengan berlatar belakang pulau dengan dua sisi yang terbelah.

Hari ini rencana saya akan ke Pulau Padar. Saya bersiap untuk perjalanan menuju destinasi yang sangat saya nantikan dengan harapan mendapatkan panorama yang sangat indah.

Perjalanan menuju Pulau Padar bukan hanya perihal mencapai tujuan, tetapi juga tentang menjelajahi pesona alam yang luar biasa. Di perjalanan ini, saya disuguhi pemandangan yang memukau, dengan pulau-pulau kecil yang tersebar di sepanjang jalur perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pulau memiliki nama, sementara yang lain tampak tidak memiliki identitas yang pasti. Namun pesona sejati Pulau Padar baru terasa ketika pulau itu mulai terlihat dari kejauhan.

Awalnya, Pulau Padar terlihat seperti pulau yang pendek dan kecil, namun ketika akhirnya tiba di sana, saya menyadari bahwa pulau ini sebenarnya cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

Untuk mencapai puncaknya, saya harus menaklukkan sejumlah tangga yang terjal. Melihat Pulau Padar dari bawah, saya tidak bisa menyembunyikan kekaguman, meskipun saya tidak memiliki banyak informasi sebelumnya.

Saya hanya membawa setengah botol minuman kecil, dan cuaca yang terik membuat saya merasa khawatir akan terbakar sinar matahari. Saya mulai menginjakkan kaki di tangga dan dalam hati saya berkata "tinggi juga tujuan saya".

Saya melanjutkan pendakian sambil menikmati pemandangan sekitar, melihat ke sisi kiri dan kanan hamparan batu karang di pesisir laut. Saya sudah mulai merasa lelah dan capek karena terik matahari sangat menyengat.

Meskipun hampir menyerah ketika saya telah melewati seperempat perjalanan, saya menyadari bahwa saya tidak akan menemukan surga tersembunyi ini jika berhenti di tengah jalan.

Setengah perjalanan telah saya lalui, dan meskipun saya hampir menyerah lagi, pemandangan luar biasa yang terhampar di sepanjang perjalanan terus memotivasi saya. Setiap kali saya berhenti untuk istirahat dan melihat ke bawah, saya merasa semakin kecil di hadapan kebesaran alam yang tinggi ini

Saya pun berkata "Timur Indonesia memiliki pulau pulau yang indah, walaupun kecil". Saya meneruskan perjalanan dan melihat jalan semakin ke atas semakin mirip tebing tebing bebatuan, saya mencari batu untuk duduk dan beristirahat sejenak.

Dalam pandangan saya terhadap hamparan pemandangan, saya melihat perempuan cantik yang lain yang juga sedang menjalani petualangan ini, hal ini semakin menggugah semangat saya.

Saya melanjutkan untuk menerjang bebatuan yang menyerupai tebing agar segera sampai ke tujuan saya. Ketika hampir sampai saya sedikit berpantun untuk momen video saya "Pulau Padar, Perjalananku hampir punah di tengah jalan. Pulau Padar, Perjalananku hampir sirna di tengah tangga".

Saya melihat lihat sekeliling dan saya menemukan sebuah pohon kecil yang memberikan sedikit teduh, "akhirnya ada tempat istirahat yang lumayan nyaman". Sambil berteduh saya merenungi bahwa saya hanya membawa sedikit air agar sampai ke titik ini dan satu smartphone dengan tongsis, tetapi itu cukup untuk mengabadikan momen-momen indah ini dalam foto dan video yang akan saya bagikan.

Ketika saya mencapai puncak, saya menyadari bahwa hanya ada empat orang yang berhasil mencapainya. Ternyata tidak banyak yang mampu menaklukkan tantangan ini.

Di puncak ini, saya banyak memiliki kesempatan langka untuk menikmati keajaiban yang tersembunyi di Pulau Padar yang begitu menakjubkan. Saya pun tak berlama lama untuk berfoto foto dan membuat momen video sambil berkata dalam Bahasa Sunda "Ka dulur dulur, ka rerencangan, arameng kadieu ka Nusa Tenggara Timur, Pulau Padar."

Begitu saya sampai di puncak yang sebenarnya, rasa gembira, syukur dan kekaguman meluap. Saya menemukan surga tersembunyi di atas ketinggian sebuah pulau kecil.

Saya melihat ada seseorang yang sedang memfoto pemandangan dari atas, lalu saya berkenalan dengan orang tersebut dan ia adalah seorang fotografer yang juga tengah menjelajahi pulau ini dan bercengkerama sambil mengambil foto panorama dan mengagumi keindahan Pulau Padar yang memukau bersama.

Saya pun meminta tolong kepada pelancong yang ada di sana untuk meminta bantuan agar mengambilkan foto saya, karena tongsis smartphone tidak akan kuat menahan angin yang berhembus kencang.

Saya menelusuri puncak Pulau Padar, akhirnya saya sadar bahwa jalannya buntu dan saya harus menuruni jalan yang sama untuk kembali ke dermaga. Ketika saya turun kembali, saya tidak pernah terbayangkan bahwa saya benar-benar mencapai puncak itu dengan begitu sedikit perbekalan, dan menghadapinya sendirian.

Penasaran, saya melakukan penelusuran dan menemukan bahwa ketinggian Pulau Padar adalah sekitar 238 MDPL. Ini adalah pencapaian yang luar biasa karena mengingat terik matahari yang menyengat, cuaca yang panas dan perbekalan yang seadanya.

Namun hal ini semakin memperkuat kesan terhadap petualangan ini. Merenungi perjalanan ini dengan hati yang penuh dengan pengalaman, saya selalu mengingat betapa menakjubkannya perjalanan menuju surga tersembunyi di Pulau Padar.

Dalam petualangan ini, saya telah menemukan keberanian, keindahan alam yang memukau dan pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Inilah surga yang tersembunyi yang sesungguhnya.

Hide Ads