Jumat (10/8/2012) adalah hari terakhir saya berkeliling Lembah Baliem, Papua. Hari menjelang sore dan gerimis mulai datang. Udara dingin khas Kota Wamena mulai menusuk tulang. Namun, saya belum bisa pulang ke hotel secepat itu. Ada satu 'kewajiban' yang belum terlaksana: belanja oleh-oleh!
Waktu itu saya bersama rombongan wartawan yang meliput Festival Lembah Baliem 2012. Supir mobil kami akhirnya melipir ke sebuah pasar tradisional yang terletak dekat pusat Kota Wamena. Katanya, kami bisa membeli noken (tas anyaman khas Papua) dan kalung-kalung otentik di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warna-warni noken langsung menyergap sudut mata. Benar saja, noken-noken ini dipajang di atas meja. Ada yang besar dan warna-warni, ada pula yang ukuran kecil dengan warna cokelat alami. Harga tas khas Papua dari serat tumbuhan ini lumayan mahal, sekitar Rp 100.000 untuk yang besar dan Rp 50.000 untuk yang kecil. Tapi itu adalah harga wajar untuk Wamena. Segala barang di sini memang mahal karena keterbatasan akses.
Tiba-tiba mata saya menangkap sosok kalung berhias taring. Rupanya itu adalah taring babi! Beberapa kalung terlihat sangat otentik, termasuk kalung berhias cangkang kerang dan bulu burung Cendrawasih. Namun, saya spontan jatuh cinta dengan kalung berhias cakar burung Kasuari. Sangat otentik dan sangat cantik!
Saya tak mengira akan membawa pulang aksesori khas Papua sebagai suvenir. Aksesori inilah yang dipakai oleh masyarakat Suku Dani dan beberapa suku lain waktu Festival Lembah Baliem 2012. Di Kota Wamena, suvenir Anda adalah aksesori warga!
(sst/fay)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya