Berlokasi di negara bagian Rajasthan, India bagian barat, Kumbhalgarh menjadi tembok besar dan salah satu rahasia terbaik yang masih terjaga di India. Tembok raksasa ini menjadi pelindung, untuk sebuah benteng yang berisi 300 kuil-kuil kuno.
Tembok yang juga populer dengan nama The Great Wall of India ini, dibangun seribu tahun setelah Benteng Kumbhalgarh didirikan. Selain The Great Wall of India, banyak nama untuk destinasi yang satu ini. Ada yang menyebutnya dengan Kumbhalgarh Wall atau Benteng Kumbhalgarh untuk seluruh bagian tembok termasuk benteng dan kuil di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentuknya yang besar, megah, dan seperti ular yang melewati lembah dan gunung, membuatnya terlihat mirip dengan Tembok Besar China. Meski sebenarnya, panjang Kumbhalgarh Wall dan Tembok Besar China sangat berbeda jauh.
Pada bagian tembok yang terluas, ketebalan bisa mencapai sekitar 15 meter. Lanskapnya terlihat indah dengan dekorasi batu bata di bagian atas tembok. Kini, The Great Wall of India menjadi daya tarik sebagai salah satu tujuan wisata. Berbeda dengan dahulu yang hanya berfungsi sebagai pelindung dari serangan musuh.
Saat berkunjung ke tembok ini, traveler harus ekstra hati-hati. Karena dinding yang ada di sini menjadi bagian dari sejarah penting dan harus tetap dijaga dengan baik. Sisi baik lainnya adalah letaknya yang terpencil. Ini membuat Kumbhalgarh Wall belum banyak didatangi traveler. Dengan tidak langsung, tembok megah ini masih menyisakan keaslian yang kental karena belum terjamah banyak tangan manusia.
Tembok tinggi dengan batu yang keras, dan berbagai macam perangkap di dalamnya jadi pelengkap di Benteng Kumbhalgarh. Namun, tak perlu khawatir perangkap-perangkap tersebut akan melukai Anda. Karena sudah tidak dipergunakan, semua perangkap itu sudah dinonaktifkan.
Kumbhalgarh Wall adalah sebuah benteng pertahanan raksasa. Batu-batu besar tembok ini menjulur ke padang pasir dan terlihat seperti gunung. Anda pun bisa membuktikan kemegahannya dengan mendatangi langsung destinasi eksotis ini saat berlibur ke India.
(aff/fay)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?