Musee Dupuytren berlokasi di dalam komplek Faculty of Medicine, University of Paris, Prancis. Meski lekat dengan aspek kedokteran, museum ini diminati wisatawan karena punya koleksi menyeramkan. Ada ribuan replika organ tubuh manusia, anatomi tubuh dari kepala sampai kaki manusia yang terbuat dari lilin.
Dari situs resmi Musee Dupuytren yang dikutip detikTravel, Selasa (14/5/2013), koleksi museum ini awalnya dimiliki oleh kimiawan asal Prancis yang adalah penemu ilmu toksikologi, Mathieu Orfila, tahun 1835. Ada ribuan replika lilin anatomi tubuh manusia dan peralatan kedokteran lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung Jacques Delarue, Kepala Faculty of Medicine, University of Paris, 'menghidupkan kembali' museum ini pada 1967. Meski koleksinya tak lagi utuh, wisatawan bisa melihat peninggalan alat eksperimen kedokteran peninggalan seabad silam.
Selain ribuan replika organ dari lilin, wisatawan juga bisa melihat otak pasien yang menderita penyakit mematikan yakni Aphasia. Otak itu direndam dalam larutan alkohol oleh seorang ahli anatomi terkenal di dunia. Traveler juga bisa melihat koleksi alat eksperimen kedokteran yang digunakan abad ke-17 dan 18, lengkap dengan gambar dan foto-fotonya.
Musee Dupuytren dibuka pada hari kerja, Senin-Jumat pukul 14.00-17.00 waktu setempat. Di hari libur museum ini justru tutup, karena lokasinya berada di dalam komplek universitas. Wisatawan cukup membayar 5 Euro (Rp 60.000) untuk berkeliling dan menikmati koleksi Musee Dupuytren.
Anda yang traveling bersama teman atau keluarga bisa membeli paket tur keliling museum. Dengan merogoh kocek 8 Euro (Rp 100.000) untuk 10 orang, Anda bisa mengelilingi Musee Dupuytren bersama pemandu.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan