Fremantle adalah kota pelabuhan di pinggiran Kota Perth, Australia. Sebagai kota pelabuhan, melahap seafood adalah opsi yang sempurna untuk dilakukan saat wisatawan mengunjungi kota ini. detikTravel mampir ke Fremantle pada Sabtu (11/5/2013) lalu.
Ngomong-ngomong soal seafood, yang paling khas dari Australia adalah fish and chips. Inilah fillet ikan goreng tepung yang dimakan bersama kentang goreng. Simpel, tapi rasanya bikin ketagihan! Setiap kota di Australia, pasti memiliki tempat makan fish and chips andalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan menunya macam-macam yang gambarnya terpajang di dinding. Ada aneka variasi seafood dan juga aneka variasi fish and chips. Fish and chips standar dijual AUD 9,95 (Rp 100.000). Tapi karena saya tidak sendirian, kami memilih platter yang bisa dimakan ramai-ramai. Harganya AUD 47 (Rp 470.000) dan saya agak mencaci maki lemahnya Rupiah di Negeri Kanguru.
Pembeli diberikan semacam pager sambil menunggu makanan matang. Untuk yang sudah lupa pager itu apa, ini adalah alat elektronik kecil yang akan bergetar jika ada pesan masuk. Ini benda yang langsung dilupakan orang ketika manusia menemukan ponsel.
Kami memilih duduk di beranda restoran. Pemandangannya sempurna, ada dermaga kayu dengan aneka kapal ikan berjejer rapi. Kita juga bisa melihat restoran fish and chips lain membuat beranda yang menghadap ke pelabuhan ikan. Kita juga bisa melihat bianglala di taman ria Kota Fremantle. Beberapa burung camar nangkring di atas pagar kayu atau geladak kapal.
Beep! Beep! Pager saya berbunyi, segera saya menghampiri koki untuk mengambil fish and chips dengan porsi super jumbo. Ada dua fillet ikan goreng tepung, calamari goreng tepung, kentang goreng melimpah ruah, semangkuk kerang dan semangkuk salad. Perasan air lemon saya siramkan di atas fish and chips, begitupun vinaigrette, salad dressing ala Italia dengan minyak zaitun dan cuka.
Wah wah! Perut ini sudah meronta-ronta. Ikan goreng tepung ini begitu gurih dan lembut, begitupun calamari yang kenyal dan segar. Tidak ada sambal, saya mencocol kentang goreng dengan mayonaise, enak juga!
Kerang yang dimasak dengan tomat rasanya asam manis menggoda. Salad dingin yang segar dan krenyes-krenyes menjadi penyempurna. Aaaah, nikmatnya membawa saya terbang ke awan! Nah, sampai situlah muncul si pengganggu...
Burung camar yang tadinya hanya satu dua, kini sudah berkumpul sekitar 30 ekor. Sambil berkaok-kaok, mereka semakin mendekati para pengunjung yang makan di beranda. Jika tamu itu meleng, hap! Mereka mematuk apa saja yang ada di piring Anda, kentang goreng atau ikan.
Baru kemudian saya sadar ada imbauan di pagar restoran 'Do Not Feed the Seagulls' dan di tembok restoran 'Please Do Not Leave Your Meals Unattended Due To The Seagulls'. Rupanya mereka para pencuri makanan! Berkali-kali saya mengibaskan tangan mengusir mereka. Tapi berhasil juga mereka mencuri 1-2 kentang goreng di piring saya.
Di meja seberang, 2 orang turis Jepang yang pergi mengambil minuman, hanya melongo melihat piring fish and chips yang baru dia beli diserbu kawanan camar. Itu juga sebabnya para pelayan restoran biasanya segera menawarkan diri membereskan meja ketika melihat tamunya selesai makan.
"Memang di sini sudah biasa banyak camar, jadi untuk yang makan di luar mungkin lebih baik segera membereskan bekas makannya kalau sudah selesai," ujar seorang pelayan restoran kepada saya.
Tak apalah sedikit berperang dengan camar, perut saya sudah kenyang. Fish and chips Australia memang tak ada lawan. Saya pun siap melangkahkan kaki menjelajahi sisi lain Kota Fremantle.
(fay/ptr)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana