Saya termasuk traveler yang termakan omongannya. Jauh hari sebelumnya, teman saya yang seorang traveler merekomendasikan Barelang dikunjungi saat malam. Oleh karena itu malam pertama di Batam, Jumat (7/6) saya merengek minta diantar ke sana.
Jembatan itu rupanya agak jauh dari pusat kota, sekitar 30 menit dari Nagoya. Deretan lampu di jembatan tampak gemerlap dari kejauhan. Barelang, singkatan dari Batam-Rempang-Galang, adalah rangkaian 6 jembatan dengan panjang total 2 Km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mobil memasuki jembatan, tampak penjaja makanan nongkrong di pinggir jalan. Ada mie ayam, sate padang, bakso, jagung bakar, tak ketinggalan penjual minuman. Mobil dan motor parkir asal saja di pinggir jalan. Mereka memandang gemerlap lampu kota dari kejauhan.
Tapi ada satu hal yang menggubris pandangan saya. Sepasang muda-mudi sedang pacaran di luar pagar jembatan. Pagar itu memang rendah, mudah diloncati orang dewasa. Mereka asyik duduk di semen selebar 1 meter. Sangat riskan.
"Memang ada yang bunuh diri di sini, beberapa kali," tutur supir yang mengantar saya malam itu.
Ternyata memang benar. Sedikit mencari informasi di internet, hampir tiap tahun ada saja warga yang bunuh diri. Entah karena dimadu, bosan hidup, atau patah hati. Terakhir 7 Januari 2013, seorang istri membawa anaknya bunuh diri loncat dari jembatan ini. Suaminya selingkuh.
Minggu (9/6/2013), saya kembali lagi ke Jembatan Barelang dalam perjalanan menuju Pulau Galang. Kali ini saya melewati Barelang saat siang. Layaknya malam, warga yang duduk-duduk dan menikmati jajanan di pinggir jembatan. Jembatan pertama yang mirip Golden Gate bahkan dijejali pengunjung. Rombongan turis dan wisatawan berderet tiap tiga meter.
Tiap jembatan punya nama, diambil dari raja-raja Melayu Riau yang pernah berkuasa abad 15-18. Jembatan pertama bernama Jembatan Tengku Fisabilillah. Kemudian ada Jembatan Narasinga, Jembatan Ali Haji, Jembatan Sultan Zainal Abidin, Jembatan Tuanku Tambusai dan yang terakhir Jembatan Raja Kecil.
Semakin jauh, semakin jarang turis. Jembatan paling ikonik memang yang pertama. Tapi, Barelang lebih dari sekadar jembatan antar pulau. Tiap pagi, siang, malam, hari kerja, akhir pekan, tahun baru, Barelang dijejali warga lokal dan wisatawan.
Jembatan ini punya cerita untuk tiap traveler. Ayo sah-kan perjalanan Anda ke Batam di Jembatan Barelang!
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang