Jokowi, Asmat, dan Kearifan Sukunya yang Mendunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jokowi, Asmat, dan Kearifan Sukunya yang Mendunia

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 13 Apr 2018 13:50 WIB
Presiden Jokowi beserta istri di Asmat, Papua (Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
Agats - Kabupaten Asmat, Papua yang didatangi Presiden Joko Widodo adalah destinasi yang menarik wisatawan. Suku Asmat punya kearifan budaya yang tetap terjaga.

Jokowi bersama Ibu Negara Iriana mengecek kota yang sebelumnya ada kejadian luar biasa campak dan gizi buruk. Ia juga mengecek pembangunan insfrastruktur di Indonesia timur.

Pada momen ini Jokowi diberi gelar Kambepit oleh Suku Asmat. Adalah nama Panglima Perang Asmat yang berasal dari rumpun Bismania.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panglima Perang Kambepit adalah pemimpin pemberani dan visioner yang memimpin Suku Asmat memasuki era perubahan. Di mana masyarakat Suku Asmat mengenal peradaban modern seperti sekarang ini yang memimpin mereka menuju era perubahan dan masa depan yang lebih baik.
Jokowi, Asmat, dan Kearifan Sukunya yang MenduniaPotret di Asmat (Salman/detikTravel)

Di Kabupaten Asmat telah berjalan pembangunan infrastruktur jangka pendek maupun menengah, mulai dari infrastruktur air bersih, sanitasi, jembatan, perbaikan jalan kampung, bedah rumah, dan pembangunan permukiman baru. Jokowi yakin pembangunan infrastruktur tersebut mampu menyelesaikan persoalan gizi buruk di Asmat.

Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (13/4/2018) Suku Asmat merupakan salah satu suku yang terkenal di Papua. jika Suku Korowai terkenal di mata wisatawan dunia dengan rumah di atas pohon atau Suku Dani terkenal dengan tari perangnya, maka Suku Asmat terkenal dengan patung dan tempat hidupnya di atas air.

Agats, merupakan ibu kota Kabupaten Asmat yang merupakan pintu masuk utama mengenal Suku Asmat. Dari sanalah, kita bisa mengunjungi tiap desa yang dihuni Suku Asmat. Tapi yang harus kamu tahu, akses ke sana sangatlah sulit.
Jokowi, Asmat, dan Kearifan Sukunya yang MenduniaPerahu adalah transportasi utama di Asmat (Wilpret/detikTravel)

Cara menuju Agats bisa ditempuh hanya dengan dua cara, yakni naik pesawat perintis atau kapal. Naik pesawat perintis, bisa dari Timika dan Merauke yang terbang ke Bandara Ewer tapi lanjut lagi naik boat selama sekitar 1 jam. Sedangkan naik kapal, bisa sampai 8 jam menyusuri laut dan sungai.

Melihat kearifan budaya Suku Asmat lainnya, orang Asmat itu pandai terutama soal seni memahat patung. Namun lagi-lagi, hal itu tidak mendapat perhatian serius.

Patung-patung Asmat sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia. Traveler tahu?
Jokowi, Asmat, dan Kearifan Sukunya yang MenduniaKerajinan budaya, patung khas Suku Asmat (Harley Bayu Sastha/ACI)

Sayangnya hanya orang-orang luar negeri yang membeli dan memasarkan patung-patung Asmat itu. Pemerintah belum mengelola itu sebagai destinasi wisata yang serius.

Asmat juga punya rumah tradisional. Adalah Rumah Bujang atau biasa disebut Jew, sebuah bangunan dari kayu dan beratapkan daun sagu atau nipah dan rumah paling dekat dengan Kota Agats ada di Desa Syuru.

Luasan bangunan ini bisa mencapai hingga 50-an meter dengan lebar hingga belasan meter. Rumah adat ini tempat kegiatan Suku Asmat, baik dalam melakukan pekerjaan maupun musyawarah untuk keperluan adat.
Rumah adat Suku AsmatRumah adat Suku Asmat (Dok. detikTravel)

Tidak ada paku atau pasak yang mengokohkan rumah ini. Hanya tali rotan dan akar yang saling menghubungkan satu sama lainnya.

Di dalam Rumah Bujang ada perapian, senjata tradisional berupa panah dan tombak untuk berburu, juga barang yang dianggap sangat bertuah, yakni Noken keramat. Benda berbentuk tas yang dibuat dari anyaman serat tumbuhan dan tidak sembarang orang boleh menyentuh benda ini, hanya orang-orang tertentu saja dari kalangan Suku Asmat.

Noken ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Ada syarat dan terapi-terapi tertentu yang harus dipatuhi pasien dan dipastikan sembuh. Tapi banyak juga noken-noken biasa yang bisa dibeli wisatawan sebagai oleh-oleh.

Jadi, kapan kamu mau mengunjungi saudara-saudara kita sesama bangsa Indonesia, di Asmat?



Video 20Detik: Senyum Cerah Warga Asmat, karena Papua Juga Indonesia

[Gambas:Video 20detik]

(msl/fay)

Hide Ads