Mencoba Mencatat Sejarah di Puncak Carstensz

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mencoba Mencatat Sejarah di Puncak Carstensz

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Minggu, 16 Agu 2015 07:40 WIB
Afif bersama Suku Kamoro (Afif/detikTravel)
Jakarta - Ekspedisi ke Puncak Carstensz bukanlah sekadar liputan jurnalisme belaka. Ini adalah tentang semangat, tekad, dan wujud komitmen untuk mengangkat nama destinasi pariwisata Indonesia, meskipun itu nun jauh di sana.

detikTravel adalah bagian dari Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015. Ini adalah ekspedisi yang begitu istimewa bagi kami. Awak detikTravel, Afif Farhan, adalah jurnalis detikcom yang menjadi bagian dari tim bersejarah ini.

Puncak Carstensz setinggi 4.884 mdpl adalah titik tertinggi di Republik Indonesia dan satu dari Seven Summit, puncak dunia. Jalur pendakian yang ditempuh dari Timika, Sugapa, Ugimba, Lembah Danau-danau, Puncak Carstensz, untuk pertama kalinya dilalui oleh wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama itu pula, pesona dan keindahan jalur pendakian Carstensz via Sugapa ini tidak pernah didokumentasikan secara jurnalistik. Itulah beberapa hal yang membuat perjalanan ini menjadi bersejarah.

Mengambil refleksi ke belakang Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz adalah pembicaraan sejak setahun silam antara sejumlah wartawan pariwisata termasuk detikTravel dengan Maximus Tipagau pemilik operator wisata Carstensz Adventure dan Yayasan Somatua.

Ketika Menpar saat itu Mari Elka Pangestu mencanangkan Ugimba sebagai desa wisata di kaki Carstensz, tercetuslah rencana meliput Desa Ugimba dan Puncak Carstensz. Rencana matang disiapkan dan gayung bersambut dari pemerintahan baru Jokowi melalui Kemenko Maritim dan Kemenpar.

Awak detikTravel yang instens sejak awal dengan ekspedisi ini adalah Afif Farhan. Afif adalah jurnalis handal detikTravel yang memiliki komitmen tinggi mengangkat pariwisata Indonesia. Kecintaan Afif dengan Papua tidak perlu diragukan lagi.

Afif Farhan sudah beberapa kali ke Papua. Dia menyelami beningnya laut Raja Ampat, menjadi bagian dari tim Ekspedisi Dream Destination Papua detikTravel, makan ulat sagu bareng Suku Kamoro dan melihat Carstensz dari helikopter. Kali ini Afif akan sungguhan menapaki Carstensz dan dia pun menyiapkan fisik dengan serius selama 3 bulan terakhir menjelang keberangkatan ke Papua.

Tim jurnalis yang bakal mendaki ke Puncak Carstensz siap dipandu oleh pemandu-pemandu yang profesional dari tim Maximus. Ada Hendricus Mutter, ketua tim pemandu yang sudah 8 kali bolak-balik membawa turis ke Puncak Carstensz, Ardeshir Yaftebbi yang pernah mendaki Seven Summit alias tujuh puncak tertinggi di dunia yang salah satunya adalah Puncak Carstensz dan Arif Fathurrohman selaku manager basecamp dengan keahlian navigasi yang mumpuni.

Liputan khusus ke Carstensz ini juga selaras dengan semangat baru detikcom yaitu d'New Generation. Kami ingin hadir memberikan jurnalisme positif ke hadapan pembaca dan memberikan inspirasi untuk negeri. Kami ingin mengangkat kisah tentang saudara-saudara kita di pedalaman dan keindahan Nusantara di jantung Papua.

Kondisi pada Minggu (16/8/2015) tim sudah berada di Sugapa untuk berangkat ke Desa Ugimba. Afif bersama rekan jurnalis media nasional lainnya akan kembali ke Timika pada akhir bulan Agustus nanti.

Pembaca tentunya dapat mengikuti ekspedisi ini melalui boks Liputan Khusus Ekspedisi Jurnalis Carstensz di halaman depan detikTravel. Tantangannya adalah, ada blank spot dimana Afif tidak bisa melaporkan update situasi. Namun Afif berjanji akan memberikan kisah lengkap perjalanannya sepulang nanti.

Tentu, ini bukan perjalanan mudah bagi kami. Tapi ini demi tujuan mulia mengibarkan Bendera Merah Putih. Ketika banyak anak negeri saling bertikai, kami ingin memberikan kabar bahwa Ibu Pertiwi butuh kita semua. Kalau bukan anak negeri sendiri, siapa yang akan menceritakan keindahan Nusantara kepada dunia? Semangat ini tak akan pernah pudar sedikit pun.

Kami mohon doa, semoga ekspedisi ini lancar dan diberikan kemudahan. Seluruh anggota tim diberikan keselamatan dari sejak berangkat sampai pulang nanti. Tentunya, niat mengangkat nama Papua pun dapat tercapai, agar orang-orang tahu Papua tidak hanya cerita soal konflik, namun ada kedamaian dan keindahan di Bumi Cenderawasih itu.

(fay/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Ekspedisi Jurnalis Carstensz
Ekspedisi Jurnalis Carstensz
48 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads