Maldives Tembus 90.000 Ribu Turis di Bulan Januari

Maldives tengah panen raya sektor wisatanya. Berkat konsistensinya, Maldives banjir turis seperti apa yang diimpikan oleh pemerintahnya.

Dilansir dari media lokal, tahun baru ini jadi awal indah untuk Maldives. Saat negara-negara lain lesu dan kurang pendapatan dari wisata, Maldives ongkang-ongkang kaki saja.

Berdasarkan statistik yang dipublikasikan Kementerian Pariwisata, Maladewa menutup bulan Januari dengan lebih dari 90.000 turis. Tepatnya ada 92.103 turis yang tercatat.

Meski banjir turis, tapi ternyata jumlah ini turun sedikit dari bulan Desember 2020 yang mencatat 96.255 turis. Tak apalah, beda tipis tak jadi masalah.

Jumlah kedatangan tertinggi di bulan Januari tercatat di akhir bulan. Hari itu ada 4.218 pengunjung yang tiba di Maladewa. Kalau dirata-ratakan tiap hari Maldives kedatangan 2.971 turis.

Turis paling banyak masih dipegang oleh Rusia. Negara tersebut mencatatkan 20.973 turis dari Rusia. Peringkat kedua tetap dipegang oleh India, 19.137 turis.

Kemudian ada Ukraina di posisi ketiga yang membawa 7.210 pengunjung. Kazakhstan di nomor empat dengan jumlah 4.434 turis. Rumania di posisi kelima dengan 3.921 wisatawan.

Pasar lainya adalah Prancis dengan 3.921 turis, Jerman dengan 3.390 turis, Inggris dengan 2.504 turis, Amerika Serikat dengan 1.960 turis dan Swiss dengan 1.958 turis.

Cuan-cuan yang datang dari turis ini menjadi penutup kerugian Maldives di tahun 2020. Tahun 2020 Maladewa hanya mencatatkan 555.494 turis saja. Penurunan ini jelas drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,7 juta wisatawan.

Tapi sepertinya angka ini belum juga memuaskan Maldives. Karena menurut Menteri Pariwisata Abdulla Mausoom, Maldives belum memenuhi target kedatangan turis di bulan pertama tahun 2021.

Namun Menteri Mausoom memproyeksikan prospek yang baik untuk industri pariwisata di masa mendatang. Karena harapan Maldives adalah 1,5 juta pengunjung di tahun 2021.