Jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), angka kasus penyebaran COVID-19 justru meningkat. Namun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut sektor pariwisata belum terpengaruh.
Berdasarkan data harian Kemenkes RI melalui laman infeksi emerging, Senin (18/12), tercatat ada 243 kasus baru yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin (18/12). Sementara itu, total kasus aktif saat ini tercatat ada 2.204 kasus, diiringi dengan dua kasus kematian dan 116 kasus sembuh.
Meningkatnya kasus COVID-19 tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri, apalagi dalam waktu dekat ada potensi pergerakan warga dan orang berkumpul dalam jumlah yang banyak saat libur Nataru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada karena per hari ini saya terus memantau kunjungan baik di Bali, Jakarta, masih stabil cenderung meningkat. Tapi, yang di Batam ini saya minggu depan akan ke sana mengecek dampaknya karena Singapura dan Malaysia ini yang kasus COVID-nya juga mulai tinggi," kata Sandiaga dalam jumpa wartawan di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta, Senin (18/12/2023).
Walau demikian, Sandiaga juga waswas jika situasi terjadi berkepanjangan. Karena, cepat atau lambat peningkatan COVID berpengaruh ke ekosistem pariwisata.
"(Kalau trennya naik) Pasti ada dampaknya, tapi kami yakin dengan kewaspadaan pemerintah juga partisipasi dari masyarakat semua dan juga tanggung jawab dan kepedulian kita seperti bawa masker ini terus memastikan kondisi kita fit, target pariwisata 2024 masih bisa kita wujudkan," kata dia.
Sandiaga menyebut belum ada larangan atau pembatasan merespons COVID-19 seperti sebelumnya. Baik itu pengecekan dosis vaksinasi atau pembatasan wisata di bandara maupun pelabuhan. Di sisi lain, Sandiaga mengajak wisatawan untuk menghindari Covid-19 dengan cara berwisata di dalam negeri saja.
"Belum ada kebijakan mengenai pembatasan perjalanan atau pengecekan vaksinasi maupun regulasi sebelumnya yang kita terapkan saat Covid. Jadi kita hanya memantau dan memastikan bahwa situasi Covid di Indonesia terkendali," kata dia.
"Belum juga (pengawasan dosis vaksinasi), tapi memang ada anjuran untuk melengkapi dosis vaksinasi dan juga jika vaksinasi ketiga juga belum dilakukan ini mungkin bijak jika bisa dilengkapi dan ditambah jumlah vaksinasinya," dia menambahkan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!