Kelenteng ini berada di Kelurahan Kadoodan, Kecamatan Madidir, atau sekitar 3 km dari pusat Kota Bitung. Di sana, kelenteng ini merupakan rumah ibadah Tionghoa setempat.
Karena memiliki arsitektur yang indah dan area yang luas, pengunjung yang datang ternyata bukan cuma etnis Tionghoa. Sebagian dari pengunjung juga berasal dari masyarakat umum yang ingin mengagumi keindahan bangunan yang kental dengan arsitektur oriental.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika itu, berbagai pertunjukkan spektakuler seperti parade barongsai digelar. Berbagai iringan bertema oriental juga meramaikan parade.
Datang ke sini, ada aturan yang perlu diperhatikan turis, yakni pengunjung hanya diizinkan memotret dari area dekat pintu masuk. Puas memotret, kini saatnya menjelajah bagian dalam kelenteng.
Saat menapaki bagian dalam, sepasang patung naga menyambut setia turis yang datang. Tak mau ketinggalan, sepasang patung singa putih berdiri tegak seolah menjadi penjaga kelenteng.
Sepasang naga pun tampak melilit di pilar depan pintu masuk. Jika dilihat, naga tampaknya menjadi hiasan utama kelenteng ini. Semua bisa dilihat dari tempat dupa atau hiolo kelenteng yang lagi-lagi penuh hiasan bergambar naga.
Masuk ke dalam, lagi-lagi turis disambut oleh sebuah hiolo dengan bahan logam. Ukiran naga kembali menghias tempat peletakkan hio ini.
Tiba di altar utama, ini dia tempat pemujaan untuk Thian Sian Seng Bo. Ia adalah dewi laut yang melindungi pelaut dari bahaya selama berlayar di lautan.
Thian Sian Seng Bo juga merupakan tuan rumah dari kelenteng ini. Salah satu penyebabnya adalah karena Bitung merupakan kota di tepi pantai. Jadi, liburan Imlek kali ini tidak ada salahnya jika memilih Kelenteng Seng Bo Kiong sebagai tujuan.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol