Bromo, Semua Terhipnosis dengan Keindahannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

detikTravel Reader's Choice 2013

Bromo, Semua Terhipnosis dengan Keindahannya

- detikTravel
Rabu, 05 Feb 2014 18:50 WIB
Bromo, Semua Terhipnosis dengan Keindahannya
Inilah sunrise di Bromo yang mendunia (yofangga/d'Traveler)
Probolinggo - Dijuluki Negeri di Atas Awan, hampir setiap saat Bromo ramai dikunjungi turis, khususnya yang ingin melihat pesona cantik sunrise dari balik gunung. Tak heran, Bromo pun terpilih sebagai gunung paling favorit di Indonesia.

Pada 20 Desember 2013-15 Januari 2014, detikTravel mengadakan survei dengan nama detikTravel Reader's Choice 2013. Sebanyak 3.970 responden ikut serta dalam survei ini.

Ada beberapa kategori dikeluarkan, salah satunya adalah gunung favorit. Dari seluruh gunung yang ada di Indonesia, ternyata pembaca detikTravel memilih Bromo di Jawa Timur sebagai gunung favorit. Setidaknya ada 45% atau 2.045 responden memilihnya.

Tak perlu bingung jika ingin tahu alasan kenapa Bromo banyak dipilih. Kawasan ini memiliki titik terbaik untuk melihat matahari terbit, Pananjakan namanya.

Pananjakan adalah sebuah punggung bukit dengan akses yang memperlihatkan langsung ke arah Gunung Semeru, Gunung Bromo dan Gunung Batok. Di sini pulalah tempat terbaik untuk melihat pesona matahari terbit.

Tak hanya itu, kawasan Bromo juga dikelilingi oleh lautan pasir. Banyak pula traveler yang datang hanya itu olahraga sand surfing. Namun tak sedikit pula yang datang untuk berfoto.

Keindahan pesona padang pasir di Bromo pun terekam manis dalam film "Pasir Berbisik". Nan Achnas, sutradara film ini mengambil lokasi kaldera Gunung Bromo yang tersohor dengan sebutan Pasir Berbisik sebagai tempat para pemain berakting.

Lautan pasir tersebut merupakan objek wisata berpotensi di kawasan suku asli Tengger. Setiap hari para pelancong menginjak dan mengabadikan dirinya di sana.

Rasanya, hampir setiap saat jadi waktu terbaik untuk datang ke Bromo. Tapi kalau ingin lebih mengenal budaya masyarakat Tengger sebagai penghuni asli Bromo, datanglah ketika diadakan upacara Kasada.

Kasada dilakukan dalam rangka mengangkat tabib atau dukun setempat. Tabib yang dipilih bukanlah orang biasa, melainkan tetua adat yang hapal beberapa mantera.

Namun, jika ingin melihat Kasada, datanglah jauh hari sebelum upacara dimulai. Ketika itu turis sudah berbondong-bondong menyambangi Gunung Bromo. Berpiring-piring sesajen dilempar warga ke kawah Gunung Bromo sebagai persembahan. Pelantikan tabib atau dukun dilakukan tepat tengah malam.

Ayo, jadikan Bromo sebagai destinasi liburan Anda selanjutnya. Jadilah bagian dari jutaan orang yang mengagumi keindahannya!

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads