Jalan berliku di sekitar Danau Maninjau tak hanya terkenal di kalangan turis domestik. Lomba balap sepeda internasional Tour de Singkarak yang digelar 6 tahun belakangan juga selalu melewati jalan ini. Jalur yang paling terkenal adalah Kelok 44, dinamakan begitu karena memang ada 44 belokan non-stop!
Kelok 44 adalah salah satu tempat terbaik melihat panorama Danau Maninjau. Namun selain itu, ada pula Puncak Lawang yang merupakan titik teratas di kawasan ini.
Beberapa waktu lalu, detikTravel menyambangi Puncak Lawang di sela-sela liputan Tour de Singkarak. Saat itu, Puncak Lawang jadi titik finish etape 4 yang terkenal sulit karena melewati Kelok 44. Siapa sangka, titik tertinggi ini juga menjadi tempat tercantik melihat panorama Danau Maninjau.
Berada di ketinggian 1.210 mdpl, Puncak Lawang dulu menjadi tempat peristirahatan bangsawan Belanda. Selain ajang balap sepeda, tempat ini juga sering digunakan sebagai lokasi kejuaraan paralayang kelas internasional.
Dari atas sini, traveler bisa melihat keseluruhan Danau Maninjau serta perbukitan yang memagarinya. Area berumput menjadi tempat yang pas untuk piknik, udara sejuk membuat suasana makin santai. Area ini dikelola oleh Lawang Park, traveler bebas memasukinya.
Tak sulit untuk tiba di Puncak Lawang. Jaraknya sekitar 20 Km dari Kota Bukittinggi, atau sekitar setengah jam perjalanan. Sepanjang jalan, Anda bisa mencium aroma harum dari tungku tebu. Ya, ini karena daerah sekitar Puncak Lawang terkenal sebagai penghasil tebu.
Air tebu pun menjadi minuman menyegarkan yang dijual di kawasan ini. Menyeruput air tebu sambil memandangi cantiknya Danau Maninjau, adalah pengalaman yang tak tergantikan!
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC