Beberapa makanan dan minuman, dipercaya sebagai sumber keperkasaan dan kejantanan pria. Nah, di Papua Barat ada aphrodisiac semacam itu berupa cacing laut yang lezat dan bergizi. Bisa dibalado, goreng kering atau disate.
Membayangkan cacing biasanya sudah merasa jijik. Namun cacing laut khas Raja Ampat sangat digemari masyarakat sekitar untuk diolah menjadi masakan lezat dan bergizi.
Kuliner cacing laut salah satu masakan yang dipamerkan di acara Pameran Potensi Budaya Daerah Raja Ampat di Lapangan Bola Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, pada 19 hingga 23 Agustus 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cacing laut bisa diolah macam-macam sesuai selera, bisa dibalado, digoreng kering dan disate," kata Hamidah (43), seorang penjaga stand.
Ia menjelaskan cacing laut mula-mula diolah dengan cara dicuci bersih, dipotong-potong, direndam dengan air jeruk nipis lalu digoreng garing.
"Setelah itu ya dimasak balado seperti ini. Ini kaya gizi baik untuk pertumbuhan otak. Cacing laut juga digemari laki-laki untuk obat keperkasaan," ujar dia sambil menunjukkan masakan cacing laut balado.
Hidangan cacing laut ini menarik sejumlah pengunjung untuk mencicipinya. "Rasanya enak, gurih tapi alot. Jadi agak lama mengunyahnya tapi sedap," kata Jo, pengunjung pameran.
Rasa yang sama juga disampaikan Arief. "Enak dan gurih, saya suka," ujar dia sambil membeli hidangan itu.
Tidak hanya cacing laut, masakan papeda sudah dikenal seantero Papua. detiktravel dan rekan-rekan media bersama-sama memasak hidangan itu bersama pemilik homestay yang kita singgahi.
Memasak papeda dimulai dengan merendam sagu basah dengan air matang. Setelah sagu hancur dan larut lalu buang airnya. Kemudian tuanglah air mendidih sedikit demi sedikit ke dalam larutan sagu dan aduk-aduk. Jadilah papeda.
Papeda disantap bersama ikan kuah kuning cakalang dan tumis sayur campur yang berisi kangkung, bunga pepaya dan ebi.
"Rasanya sedap papedanya lembut tinggal telan, pas disantap dengan ikan kuah dan tumisan," ujar Novi saat kami bersantap bersama. Enak!
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan