Aneka Tingkah Bule di Gili Trawangan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Aneka Tingkah Bule di Gili Trawangan

- detikTravel
Kamis, 16 Okt 2014 08:34 WIB
Aneka Tingkah Bule di Gili Trawangan
(Afif/detikTravel)
Lombok - Gili Trawangan jadi salah satu primadona di Lombok. Buktinya, pulau mungil ini selalu ramai turis mancanegara yang betah berlama-lama menghabiskan waktu di sana. Apa saja sih yang mereka lakukan di Gili Trawangan?

Disusun detikTravel, Kamis (16/10/2014) berikut aneka tingkah para bule di Gili Trawangan:

1. Berjemur

(Afif/detikTravel)
Berjemur jadi kegiatan yang wajib dilakukan para bule di Gili Trawangan. Mereka bakal merebahkan diri di atas bangku kayu panjang, bantal-bantal besar hingga menggelar kain untuk tiduran di atas pasir pantai.

Biasanya, para bule mulai berjemur dari pukul 09.00 Wita saat matahari mulai terik-teriknya. Bagi yang berjemur di bangku kayu panjang dan bantal-bantal besar, harus membayar biaya tertentu ke pihak pengelola kafe.

Mereka pun bisa berjam-jam menghabiskan waktu untuk berjemur. Meski kebanyakan bule wanita, para bule pria juga gemar berjemur di sana. Sedangkan wisatawan lokal, rasanya tidak ada yang berjemur. Malah berteduh di bawah pepohonan.

Ketika berjemur di Gili Trawangan, tak sedikit bule-bule di sana membaca buku atau mendengarkan musik. Jangan sampai menganggu mereka ya!

2. Bermain sepeda

(Afif/detikTravel)
Gili Trawangan punya julukan, kota tanpa polusi dan polisi. Asal tahu saja, kendaraan bermotor memang dilarang di sana baik untuk masyarakat setempat dan juga untuk para turis domestik maupun mancanegara.

Sepeda adalah salah satu kendaraan di sana, selain cidomo yang mirip seperti delman. Harga untuk menyewa sepeda pun ternyata tidak mahal. Hanya Rp 15 ribu untuk 1 jam dan paling mahal Rp 50 ribu untuk seharian.

Jangan heran, ketika melihat bule lalu lalang di Gili Trawangan naik sepeda. Hal yang lucu, adalah ketika mereka menggunakan mulut sebagai klakson. Mereka bakal berucap, "Tin..tin..tin..tin!".

3. Anteng melihat penyu

(Afif/detikTravel)
Tepat di pinggir pantai Gili Trawangan, terdapat suatu tempat konservasi penyu yang minimalis. Terdapat tiga kolam besar dengan berbagai ukuran penyu, ada yang masih bayi atau disebut tukik hingga penyu yang ukurannya besar.

Para bule bebas untuk melihat para penyu. Dengan catatan, dilarang untuk menyentuh atau memegangnya. Di sinilah Anda bisa melihat, mereka bakal anteng melihat penyu. Yang paling gemar dilihat, tentu saja tukik-tukik yang menggemaskan.

Tidak ada biaya masuk untuk melihat penyu-penyu tersebut. Hanya ada kotak sebagai donasi untuk membantu kegiatan konservasi, yang bertuliskan 'The turtles need your help'. Informasi mengenai kehidupan penyu terpampang jelas dengan bahasa Inggris.

4. Diving

(Afif/detikTravel)
Ada banyak operator tur di Gili Trawangan yang menawarkan paket wisata menyelam atau diving. Nah, kegiatan yang satu ini jadi kegemaran para bule di sana.

Buktinya, Anda bakal melihat bule yang berjalan lengkap dengan peralatan selam, seperti baju selam dan menenteng fin. Kalau dilihat dari raut mukanya, kelihatan mereka tampaknya begitu menikmati menyelam di Gili Trawangan.

Gili Trawangan memang memiliki perairan yang cukup jernih dan kaya dengan terumbu karang. Belum lagi, banyak ikan laut yang beraneka warna dan ukuran.

5. Menghabiskan waktu dengan pasangan

(Afif/detikTravel)
Gili Trawangan lebih asyik didatangi dengan pasangan. Ketika berduaan di sana, waktu serasa berhenti. Ada pemandangan pantai yang cantik dan bersih, dan fasilitas dari restoran sampai hotel tersedia lengkap.

Para bule rupanya juga banyak yang datang bersama pasangan. Biasanya mereka bermain air di pesisir pantai, berenang atau berjemur bersama. Anda bakal jealous kalau melihatnya langsung...


Halaman 2 dari 6
Berjemur jadi kegiatan yang wajib dilakukan para bule di Gili Trawangan. Mereka bakal merebahkan diri di atas bangku kayu panjang, bantal-bantal besar hingga menggelar kain untuk tiduran di atas pasir pantai.

Biasanya, para bule mulai berjemur dari pukul 09.00 Wita saat matahari mulai terik-teriknya. Bagi yang berjemur di bangku kayu panjang dan bantal-bantal besar, harus membayar biaya tertentu ke pihak pengelola kafe.

Mereka pun bisa berjam-jam menghabiskan waktu untuk berjemur. Meski kebanyakan bule wanita, para bule pria juga gemar berjemur di sana. Sedangkan wisatawan lokal, rasanya tidak ada yang berjemur. Malah berteduh di bawah pepohonan.

Ketika berjemur di Gili Trawangan, tak sedikit bule-bule di sana membaca buku atau mendengarkan musik. Jangan sampai menganggu mereka ya!

Gili Trawangan punya julukan, kota tanpa polusi dan polisi. Asal tahu saja, kendaraan bermotor memang dilarang di sana baik untuk masyarakat setempat dan juga untuk para turis domestik maupun mancanegara.

Sepeda adalah salah satu kendaraan di sana, selain cidomo yang mirip seperti delman. Harga untuk menyewa sepeda pun ternyata tidak mahal. Hanya Rp 15 ribu untuk 1 jam dan paling mahal Rp 50 ribu untuk seharian.

Jangan heran, ketika melihat bule lalu lalang di Gili Trawangan naik sepeda. Hal yang lucu, adalah ketika mereka menggunakan mulut sebagai klakson. Mereka bakal berucap, "Tin..tin..tin..tin!".

Tepat di pinggir pantai Gili Trawangan, terdapat suatu tempat konservasi penyu yang minimalis. Terdapat tiga kolam besar dengan berbagai ukuran penyu, ada yang masih bayi atau disebut tukik hingga penyu yang ukurannya besar.

Para bule bebas untuk melihat para penyu. Dengan catatan, dilarang untuk menyentuh atau memegangnya. Di sinilah Anda bisa melihat, mereka bakal anteng melihat penyu. Yang paling gemar dilihat, tentu saja tukik-tukik yang menggemaskan.

Tidak ada biaya masuk untuk melihat penyu-penyu tersebut. Hanya ada kotak sebagai donasi untuk membantu kegiatan konservasi, yang bertuliskan 'The turtles need your help'. Informasi mengenai kehidupan penyu terpampang jelas dengan bahasa Inggris.

Ada banyak operator tur di Gili Trawangan yang menawarkan paket wisata menyelam atau diving. Nah, kegiatan yang satu ini jadi kegemaran para bule di sana.

Buktinya, Anda bakal melihat bule yang berjalan lengkap dengan peralatan selam, seperti baju selam dan menenteng fin. Kalau dilihat dari raut mukanya, kelihatan mereka tampaknya begitu menikmati menyelam di Gili Trawangan.

Gili Trawangan memang memiliki perairan yang cukup jernih dan kaya dengan terumbu karang. Belum lagi, banyak ikan laut yang beraneka warna dan ukuran.

Gili Trawangan lebih asyik didatangi dengan pasangan. Ketika berduaan di sana, waktu serasa berhenti. Ada pemandangan pantai yang cantik dan bersih, dan fasilitas dari restoran sampai hotel tersedia lengkap.

Para bule rupanya juga banyak yang datang bersama pasangan. Biasanya mereka bermain air di pesisir pantai, berenang atau berjemur bersama. Anda bakal jealous kalau melihatnya langsung...


(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads