5 Jalur Trekking Paling Oke di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Wisata Jalan Kaki

5 Jalur Trekking Paling Oke di Indonesia

Johanes Randy - detikTravel
Kamis, 05 Feb 2015 13:30 WIB
5 Jalur Trekking Paling Oke di Indonesia
(Tri Yulni/d'Traveler)
Garut - Kegiatan jalan kaki lintas alam merupakan salah satu yang diminati oleh para traveler pencinta alam. Beruntung Indonesia dilimpahi oleh gunung, sampai lembah yang menawan. Anda perlu tahu 5 jalur trekking oke di Indonesia.

Ada Pulau Rinca yang memungkinkan trekking sambil melihat komodo, sampai trekking di Kawah Ijen yang punya api biru atau 'blue fire.' Dirangkum oleh detikTravel, Kamis (5/2/2015) trekking di 5 tempat berikut ini pastinya oke:

1. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

(Tri Yulni/d'Traveler)
Semua pencinta alam pasti kenal Taman Nasional Gede Pangrango di Jawa Barat. Gunung Gede memang merupakan gunung yang banyak didaki oleh para pencinta alam pemula. Tidak jarang traveler yang dibuat kagum akan keindahannya.

Selain asyik buat trekking, terdapat Alun-alun Surya Kencana yang punya padang bunga Edelweiss. Sempatkan untuk berfoto di padang Edelweiss, tapi jangan dipetik ya bunganya. Pemandangan Gunung Pangrango atau Gede juga megah dari puncaknya.

Tidak hanya itu, Gunung Gede Pangrango juga punya air terjun di kaki gunungnya, yaitu Curug Ciebeureum. Curug Cibeureum ibaratnya oase yang menyegarkan perjalanan para musafir pencinta alam.

2. Gunung Papandayan

(Muhammad Alif Fauzan/d'Traveler)
Selain Gunung Gede dan Pangrango, Gunung Papandayan di Garut juga merupakan salah satu gunung yang pas untuk pemula. Jalur trekking yang ada terkesan biasa dan tidak curam. Sst, Papandayan juga punya padang edelweiss loh.

Adapun sudut cantik Gunung Papandayan ada di Tegal Alun dengan padang edelweiss, hutan mati, dan kolam air panas alami yang sangat menyegarkan. Untuk urusan sumber air, Papandayan punya banyak, jadi tidak perlu khawatir.

Trekking di Papandayan juga membuat siapa pun lebih menghargai alam atas keindahan yang diberikannya. Bagi yang ingin trekking sampai puncaknya, Gunung Papandayan memiliki ketinggian 2.665 mdpl.

3. Pulau Rinca

(Bambang Prijombodho/d'Traveler)
Eksotisme binatang purba komodo tidak hanya dapat ditemui di Pulau Komodo, namun juga di Pulau Rinca. Lanskap Pulau Rinca yang landai dan hijau memang menjadi salah satu tempat favorit untuk trekking.

Tidak hanya trekking, ada kemungkinan Anda juga akan berpapasan langsung dengan komodo yang masih liar. Untungnya mereka tidak terlalu aktif saat siang hari, tapi tetap saja sensasinya ngeri ngeri sedap.

Kunci utama untuk trekking di Pulau Rinca, pastikan Anda trekking didampingi dengan pemandu. Jangan lupa juga untuk memakai topi dan bawa air minum yang banyak. Cuaca Pulau Rinca yang panas akan membuat Anda cepat dehidrasi.

4. Wae Rebo

(Florentina Woro/d'Traveler)
Selain punya Danau Kelimutu, Pulau Flores juga terkenal akan desa adat Wae Rebo di Manggarai. Desa cantik yang jauh dari keramaian itu terletak pada ketinggian 1.200 Mdpl. Trekking menuju Wae Rebo pastinya seru.

Untuk mencapai Wae Rebo, Anda harus trekking sejauh 9 km, dengan estimasi waktu empat jam dari Desa Denge. Tidak hanya itu, Anda juga diwajibkan menggunakan pemandu lokal dengan tarif sekitar 150 ribu rupiah per grup. Harga itu memang pantas.

Sesampainya di Wae Rebo, pengunjung diharuskan membunyikan alat tabuh dan bertamu ke rumah Gendang. Ritual adat tersebut memang perlu dilakukan oleh setiap pengunjung yang datang. Kalau mau bermalam. perlu membayar 250 ribu rupiah per orangnya.

5. Kawah Ijen

(Edo Suwondo/d'Traveler)
Tidak sedikit traveer yang dibuat kagum saat menyaksikan api biru di Kawah Ijen. Ya, Kawah Ijen di Banyuwangi memang memiliki fenomena alam unik yang bernama 'blue fire.' Jika ingin melihatnya secara jelas, Anda perlu trekking malam.

Kawah Ijen yang terletak di antara perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi punya ketinggian 2.388 mdpl. Trekking menuju puncaknya dapat menjadi petualangan asyik, terlebih saat malam. Kemiringan yang tajam membuat Kawah Ijen kian menantang.

Setidaknya dibutuhkan waktu trekking sekitar dua jam untuk mencapai puncaknya. Walau melelahkan, tapi pemandangan api biru yang tiada dua, pastinya membuat segala jerih payah terbayar tuntas.
Halaman 2 dari 6
Semua pencinta alam pasti kenal Taman Nasional Gede Pangrango di Jawa Barat. Gunung Gede memang merupakan gunung yang banyak didaki oleh para pencinta alam pemula. Tidak jarang traveler yang dibuat kagum akan keindahannya.

Selain asyik buat trekking, terdapat Alun-alun Surya Kencana yang punya padang bunga Edelweiss. Sempatkan untuk berfoto di padang Edelweiss, tapi jangan dipetik ya bunganya. Pemandangan Gunung Pangrango atau Gede juga megah dari puncaknya.

Tidak hanya itu, Gunung Gede Pangrango juga punya air terjun di kaki gunungnya, yaitu Curug Ciebeureum. Curug Cibeureum ibaratnya oase yang menyegarkan perjalanan para musafir pencinta alam.

Selain Gunung Gede dan Pangrango, Gunung Papandayan di Garut juga merupakan salah satu gunung yang pas untuk pemula. Jalur trekking yang ada terkesan biasa dan tidak curam. Sst, Papandayan juga punya padang edelweiss loh.

Adapun sudut cantik Gunung Papandayan ada di Tegal Alun dengan padang edelweiss, hutan mati, dan kolam air panas alami yang sangat menyegarkan. Untuk urusan sumber air, Papandayan punya banyak, jadi tidak perlu khawatir.

Trekking di Papandayan juga membuat siapa pun lebih menghargai alam atas keindahan yang diberikannya. Bagi yang ingin trekking sampai puncaknya, Gunung Papandayan memiliki ketinggian 2.665 mdpl.

Eksotisme binatang purba komodo tidak hanya dapat ditemui di Pulau Komodo, namun juga di Pulau Rinca. Lanskap Pulau Rinca yang landai dan hijau memang menjadi salah satu tempat favorit untuk trekking.

Tidak hanya trekking, ada kemungkinan Anda juga akan berpapasan langsung dengan komodo yang masih liar. Untungnya mereka tidak terlalu aktif saat siang hari, tapi tetap saja sensasinya ngeri ngeri sedap.

Kunci utama untuk trekking di Pulau Rinca, pastikan Anda trekking didampingi dengan pemandu. Jangan lupa juga untuk memakai topi dan bawa air minum yang banyak. Cuaca Pulau Rinca yang panas akan membuat Anda cepat dehidrasi.

Selain punya Danau Kelimutu, Pulau Flores juga terkenal akan desa adat Wae Rebo di Manggarai. Desa cantik yang jauh dari keramaian itu terletak pada ketinggian 1.200 Mdpl. Trekking menuju Wae Rebo pastinya seru.

Untuk mencapai Wae Rebo, Anda harus trekking sejauh 9 km, dengan estimasi waktu empat jam dari Desa Denge. Tidak hanya itu, Anda juga diwajibkan menggunakan pemandu lokal dengan tarif sekitar 150 ribu rupiah per grup. Harga itu memang pantas.

Sesampainya di Wae Rebo, pengunjung diharuskan membunyikan alat tabuh dan bertamu ke rumah Gendang. Ritual adat tersebut memang perlu dilakukan oleh setiap pengunjung yang datang. Kalau mau bermalam. perlu membayar 250 ribu rupiah per orangnya.

Tidak sedikit traveer yang dibuat kagum saat menyaksikan api biru di Kawah Ijen. Ya, Kawah Ijen di Banyuwangi memang memiliki fenomena alam unik yang bernama 'blue fire.' Jika ingin melihatnya secara jelas, Anda perlu trekking malam.

Kawah Ijen yang terletak di antara perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi punya ketinggian 2.388 mdpl. Trekking menuju puncaknya dapat menjadi petualangan asyik, terlebih saat malam. Kemiringan yang tajam membuat Kawah Ijen kian menantang.

Setidaknya dibutuhkan waktu trekking sekitar dua jam untuk mencapai puncaknya. Walau melelahkan, tapi pemandangan api biru yang tiada dua, pastinya membuat segala jerih payah terbayar tuntas.

(sst/sst)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Jalan Kaki
Travel Highlight Jalan Kaki
17 Konten
Artikel Selanjutnya
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads