Tempat Mainstream Wisatawan Saat Traveling ke Cirebon

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Cirebon

Tempat Mainstream Wisatawan Saat Traveling ke Cirebon

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 02 Apr 2015 07:55 WIB
Tempat Mainstream Wisatawan Saat Traveling ke Cirebon
(Fitraya/detikTravel)
Cirebon - Cirebon terkadang masih dipandang sebelah mata. Tapi nyatanya, banyak tempat wisata di sana yang bakal bikin Anda kangen untuk datang lagi dan lagi. Berikut, tempat wisata mainstream atau yang sudah tersohor di Cirebon.

Cirebon pelan-pelan menjadi destinasi yang sering dibicarakan. Inilah alternatif bagi wisatawan di Jawa Barat, bagi yang sudah sering datang ke Bandung atau Garut. Soal tempat wisata, Cirebon pun boleh berbangga.

Disusun detikTravel, Kamis (2/4/2015) berikut tempat mainstream wisatawan saat traveling ke Cirebon:

1. Keraton Kasepuhan

(Fitraya/detikTravel)
Keraton Kasepuhan merupakan keraton paling disakralkan bagi masyarakat Cirebon. Bukan tanpa sebab, keraton yang sudah ada sejak tahun 1450-an ini disebut-sebut sebagai keraton tertua di sana. Keraton Kasepuhan dibangun oleh Pangeran Cakrabuana, putera Raja Pajajaran Prabu Siliwangi.

Arsitektur Keraton kasepuhan punya empat gaya, yakni gaya Jawa, Sunda, Arab, China dan Eropa. Wisatawan pasti tidak tahan untuk berfoto-foto di tiap sudutnya. Satu lagi, koleksi benda-benda sejarahnya pun jadi daya tarik!

Ada dua yang selalu jadi perhatian wisatawan, yaitu kereta milik keluarga keraton dengan nama Singa Barong dan lukisan Prabu Siliwangi. Singa Barong ini unik, bentuknya merupakan campuran dari gajah, naga dan garuda. Kereta yang dibuat tahun 1549 tersebut juga terbilang canggih di zamannya, karena menggunakan teknologi suspensi pada roda.

Kalau lukisan Prabu Siliwangi, nuansanya misterius. Perhatikan tatapan matanya, yang bisa mengikuti Anda ke mana pun melangkah. Sudah banyak wisatawan yang membuktikannya sendiri!

Keraton Kasepuhan punya waktu kunjungan dari pukul 09.00 dan tutup pukul 17.00 WIB. Tiket masuknya pun murah, hanya Rp 20 ribu. terakhir, cobalah membasuh muka dengan mata air yang segar di sana yang diyakini bisa bikin awet muda.

2. Plered

(Fitraya/detikTravel)
Kurang lengkap rasanya, kalau membicarakan suatu destinasi wisata tanpa menyinggung kuliner khasnya. Di Cirebon, khususnya di kawasan Plered Anda dapat mencicipi empal gentong yang enak banget!

Empal gentong merupakan makanan berkuah santan dengan potongan daging sapi atau jeroan. Empal gentong tampilannya mirip seperti gulai, namun rasanya lebih gurih dan manis. Aromanya juga sudah bisa bikin Anda ngiler...

Cita rasa empal gentong begitu khas. Sungguh enak, bikin nagih dan membuat wisatawan menyantapnya dengan lahap. Bagi yang suka pedas, silakan tambah sambal sesuai selera.

Kawasan Plered tidak jauh dari Trusmi, sentra batik yang begitu terkenal dari Cirebon. Di kawasan Plered, mulai dari Megu sampai Tengah Tani, anda akan dengan mudah menemukan warung makan yang menjajakan empal gentong. Dua yang terkenal adalah Rumah Makan Amarta dan H Apud. Harga seporsinya sekitar Rp 15 ribu. Cobain sendiri deh rasa empal gentong yang 'nendang' ini!

3. Taman Sari Gua Sunyaragi

(Afif/detikTravel)
Taman Sari Gua Sunyaragi punya nama yang lebih familiar, yaitu Istana Karang. Perhatikan bangunannya, Taman Sari Gua Sunyaragi konon memang dibangun dari batu karang yang diambil di selatan Pulau Jawa pada tahun 1702 oleh Pangeran Kararangen.

Pegang sendiri dinding bangunannya, benar-benar kasar bak batu karang yang Anda temukan di laut. Tak sampai di situ, percaya tidak percaya kabarnya istana ini dibangun dengan bantuan jin.

Satu lagi yang sulit diterima dengan akal sehat, Istana Karang ini terkenal dengan mitos berupa pintu yang bisa tembus ke Makkah dan China. Pintu tersebut sebenarnya hanya berupa ruangan kecil yang terbagi dua dan hanya muat satu orang. Ruangannya hanya boleh dipakai oleh para cendikiawan dan keluarga Kesultanan Cirebon saja untuk menuntut ilmu.

Beragam mitos di istana Karang, toh tetap saja wisatawan yang datang ke Cirebon pasti mampir ke sini. Mereka diizinkan menjelajahi tiap sudutnya, yang juga terdapat 10 gua untuk bersemedi.

Kegiatan favorit wisatawan di Istana Karang, apalagi kalau bukan foto-foto. Ambillah angle terbaik menurut Anda, dijamin teman-teman Anda akan bertanya-tanya 'foto di mana tuh?'.

Istana Karang alias Taman Sari Gua Sunyaragi berada di Jl Brigjend Dharsono, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi. Tiket masuknya tak lebih dari Rp 10 ribu.

4. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

(Fitraya/detikTravel)
Bicara soal Cirebon, tak lepas dari kisah Sunan Gunung Jati yang merupakan satu dari Wali Songo di Pulau Jawa. Tepat di depan Keraton Kasepuhan, langkahkan kaki ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Inilah tempat dakwah Sunan Gunung Jati yang dibangun tahun 1400-an dengan arsitek Sunan Kalijaga.

Masjid ini punya banyak keunikan. Pertama, masjidnya bercorak Islam dan Hindu sebagai hasil akulturasi. Kedua, tradisi Adzan Pitu yakni adzan salat Jumat disuarakan oleh tujuh orang sekaligus berpakaian putih. Kemudian, atap masjidnya bukanlah kubah seperti masjid-masjid pada umumnya tetapi bentuk limas dan di dalamnya banyak tiang kayu yang dirakit sebagai penyangganya.

Satu lagi yang bikin wisatawan penasaran, konon kabarnya Masjid Agung Sang Cipta Rasa hanya dibangun dalam waktu satu malam. Penasaran? Coba datangi langsung dan berbincanglah dengan pengurus masjidnya yang ramah-ramah. Mereka siap bercerita untuk Anda.

5. Pusat Grosir Batik Trusmi

(Fitraya/detikTravel)
Jangan salah, Cirebon juga terkenal dengan batik. Apalagi, Cirebon punya motif batik khas yang tak ada di tempat lain yang bernama motif Megamendung. Motifnya menyerupai bentuk sekumpulan awan dengan warna biru.

Kalau mau wisata belanja batik khas Cirebon, mari tancap gas menuju Jl Trusmi Kulon No 148, Cirebon. Anda bisa berburu aneka batik dengan beragam ukuran dan jenis, dari batik untuk pakaian formal, kerja, kegiatan sehari-hari, bersantai, dan batik untuk anak-anak. Batik dengan tema 'couple' pun tersaji di sana.

Bagi para wanita, silakan memborong pashmina, blouse, dan juga dress batik yang cantik. Sedangkan untuk pria, terdapat baju koko, kemeja dan kaus batik dengan motif klub sepakbola macam Manchester United dan AC Milan. Oh ya, batik tulis sampai batik print tersedia lengkap.

Pusat Grosir Batik Trusmi buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Beragam mesin ATM, tempat makan dan parkir yang luas membuat wisatawan makin nyaman. Ada juga papan penunjuk untuk tempat-tempat pakaian tertentu, seperti pusat jaket dan kaos dan juga pusat aksesoris, seperti tas dan sandal batik.

Harga batik di sana terkenal murah-murah, mulai dari Rp 10.000 hingga jutaan rupiah. Paling mahal, ada kain batik seharga Rp 10 juta dan itu memang tergantung jenis serta bahannya. Serbu!
Halaman 2 dari 6
Keraton Kasepuhan merupakan keraton paling disakralkan bagi masyarakat Cirebon. Bukan tanpa sebab, keraton yang sudah ada sejak tahun 1450-an ini disebut-sebut sebagai keraton tertua di sana. Keraton Kasepuhan dibangun oleh Pangeran Cakrabuana, putera Raja Pajajaran Prabu Siliwangi.

Arsitektur Keraton kasepuhan punya empat gaya, yakni gaya Jawa, Sunda, Arab, China dan Eropa. Wisatawan pasti tidak tahan untuk berfoto-foto di tiap sudutnya. Satu lagi, koleksi benda-benda sejarahnya pun jadi daya tarik!

Ada dua yang selalu jadi perhatian wisatawan, yaitu kereta milik keluarga keraton dengan nama Singa Barong dan lukisan Prabu Siliwangi. Singa Barong ini unik, bentuknya merupakan campuran dari gajah, naga dan garuda. Kereta yang dibuat tahun 1549 tersebut juga terbilang canggih di zamannya, karena menggunakan teknologi suspensi pada roda.

Kalau lukisan Prabu Siliwangi, nuansanya misterius. Perhatikan tatapan matanya, yang bisa mengikuti Anda ke mana pun melangkah. Sudah banyak wisatawan yang membuktikannya sendiri!

Keraton Kasepuhan punya waktu kunjungan dari pukul 09.00 dan tutup pukul 17.00 WIB. Tiket masuknya pun murah, hanya Rp 20 ribu. terakhir, cobalah membasuh muka dengan mata air yang segar di sana yang diyakini bisa bikin awet muda.

Kurang lengkap rasanya, kalau membicarakan suatu destinasi wisata tanpa menyinggung kuliner khasnya. Di Cirebon, khususnya di kawasan Plered Anda dapat mencicipi empal gentong yang enak banget!

Empal gentong merupakan makanan berkuah santan dengan potongan daging sapi atau jeroan. Empal gentong tampilannya mirip seperti gulai, namun rasanya lebih gurih dan manis. Aromanya juga sudah bisa bikin Anda ngiler...

Cita rasa empal gentong begitu khas. Sungguh enak, bikin nagih dan membuat wisatawan menyantapnya dengan lahap. Bagi yang suka pedas, silakan tambah sambal sesuai selera.

Kawasan Plered tidak jauh dari Trusmi, sentra batik yang begitu terkenal dari Cirebon. Di kawasan Plered, mulai dari Megu sampai Tengah Tani, anda akan dengan mudah menemukan warung makan yang menjajakan empal gentong. Dua yang terkenal adalah Rumah Makan Amarta dan H Apud. Harga seporsinya sekitar Rp 15 ribu. Cobain sendiri deh rasa empal gentong yang 'nendang' ini!

Taman Sari Gua Sunyaragi punya nama yang lebih familiar, yaitu Istana Karang. Perhatikan bangunannya, Taman Sari Gua Sunyaragi konon memang dibangun dari batu karang yang diambil di selatan Pulau Jawa pada tahun 1702 oleh Pangeran Kararangen.

Pegang sendiri dinding bangunannya, benar-benar kasar bak batu karang yang Anda temukan di laut. Tak sampai di situ, percaya tidak percaya kabarnya istana ini dibangun dengan bantuan jin.

Satu lagi yang sulit diterima dengan akal sehat, Istana Karang ini terkenal dengan mitos berupa pintu yang bisa tembus ke Makkah dan China. Pintu tersebut sebenarnya hanya berupa ruangan kecil yang terbagi dua dan hanya muat satu orang. Ruangannya hanya boleh dipakai oleh para cendikiawan dan keluarga Kesultanan Cirebon saja untuk menuntut ilmu.

Beragam mitos di istana Karang, toh tetap saja wisatawan yang datang ke Cirebon pasti mampir ke sini. Mereka diizinkan menjelajahi tiap sudutnya, yang juga terdapat 10 gua untuk bersemedi.

Kegiatan favorit wisatawan di Istana Karang, apalagi kalau bukan foto-foto. Ambillah angle terbaik menurut Anda, dijamin teman-teman Anda akan bertanya-tanya 'foto di mana tuh?'.

Istana Karang alias Taman Sari Gua Sunyaragi berada di Jl Brigjend Dharsono, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi. Tiket masuknya tak lebih dari Rp 10 ribu.

Bicara soal Cirebon, tak lepas dari kisah Sunan Gunung Jati yang merupakan satu dari Wali Songo di Pulau Jawa. Tepat di depan Keraton Kasepuhan, langkahkan kaki ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Inilah tempat dakwah Sunan Gunung Jati yang dibangun tahun 1400-an dengan arsitek Sunan Kalijaga.

Masjid ini punya banyak keunikan. Pertama, masjidnya bercorak Islam dan Hindu sebagai hasil akulturasi. Kedua, tradisi Adzan Pitu yakni adzan salat Jumat disuarakan oleh tujuh orang sekaligus berpakaian putih. Kemudian, atap masjidnya bukanlah kubah seperti masjid-masjid pada umumnya tetapi bentuk limas dan di dalamnya banyak tiang kayu yang dirakit sebagai penyangganya.

Satu lagi yang bikin wisatawan penasaran, konon kabarnya Masjid Agung Sang Cipta Rasa hanya dibangun dalam waktu satu malam. Penasaran? Coba datangi langsung dan berbincanglah dengan pengurus masjidnya yang ramah-ramah. Mereka siap bercerita untuk Anda.

Jangan salah, Cirebon juga terkenal dengan batik. Apalagi, Cirebon punya motif batik khas yang tak ada di tempat lain yang bernama motif Megamendung. Motifnya menyerupai bentuk sekumpulan awan dengan warna biru.

Kalau mau wisata belanja batik khas Cirebon, mari tancap gas menuju Jl Trusmi Kulon No 148, Cirebon. Anda bisa berburu aneka batik dengan beragam ukuran dan jenis, dari batik untuk pakaian formal, kerja, kegiatan sehari-hari, bersantai, dan batik untuk anak-anak. Batik dengan tema 'couple' pun tersaji di sana.

Bagi para wanita, silakan memborong pashmina, blouse, dan juga dress batik yang cantik. Sedangkan untuk pria, terdapat baju koko, kemeja dan kaus batik dengan motif klub sepakbola macam Manchester United dan AC Milan. Oh ya, batik tulis sampai batik print tersedia lengkap.

Pusat Grosir Batik Trusmi buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Beragam mesin ATM, tempat makan dan parkir yang luas membuat wisatawan makin nyaman. Ada juga papan penunjuk untuk tempat-tempat pakaian tertentu, seperti pusat jaket dan kaos dan juga pusat aksesoris, seperti tas dan sandal batik.

Harga batik di sana terkenal murah-murah, mulai dari Rp 10.000 hingga jutaan rupiah. Paling mahal, ada kain batik seharga Rp 10 juta dan itu memang tergantung jenis serta bahannya. Serbu!

(aff/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Cirebon
Travel Highlight Cirebon
28 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads