Satu lagi yang menarik di Cirebon adalah kura-kura langka. Dikenal dengan nama kura-kura Belawa, hewan yang satu ini punya tempurung berbeda, juga paruhnya yang seperti buaya kecil. Yuk cari tahu!
Sebuah desa bernama Belawa di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon punya konservasi kura-kura. Bukan sekadar kura-kura biasa melainkan yang berjenis langka. Dengan diameter kira-kira 1 meter, kura-kura dengan nama latin Amyda cartilaginea ini punya tempurung yang berbeda.
Jika biasanya kura-kura pada umumnya bertempurung cembung seperti setengah lingkaran, yang ini malah cekung di tengah. Warnanya pun hitam polos, tidak bercorak seperti kebanyakan kura-kura. Satu lagi, paruh atau bagian mulutnya yang maju seperti buaya kecil. Jika diperhatikan, ini adalah kura-kura jenis bulus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi populasinya lumayan bagus. Tapi turun drastis waktu kena banjir," ujar Kepala Bidang Konsevasi SDKP Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Sudirman seperti dihubungi detikTravel, Kamis (2/4/2015).
Mulai sekitar tahun 2010, mulai dibangun area khusus untuk kura-kura tersebut. Dalam area total seluas 500 meter persegi, kura-kura yang jumlahnya sekitar 100 ekor ini hidup di habitat asli, dengan penjagaan intensif.
Para penjaga, termasuk warga desa selalu memerhatikan kapan mereka bertelur. Jika sudah waktunya, telur akan diambil dan ditaruh di tempat lain. Tujuannya agar semua bayinya selamat dan bisa menambah populasi.
Jangan pikir kura-kura ini belum dikenal dunia. Karena ternyata banyak juga wisatawan yang sengaja datang ke Desa Belawa demi memuaskan rasa penasaran mereka.
"Turis dalam negeri, luar negeri, asal mereka sudah pernah baca di internet, bisa langsung minta datang ke sana untuk lihat kura-kura," lanjut Sudirman.
Ditambah, para operator tur juga mulai memasukkan destinasi konservasi kura-kura ke dalam opsi itinerary mereka. Sehingga, akan makin banyak yang tahu dan penasaran ingin datang ke sana.
Dahulu pernah ada tiket masuk, namun saat ini sudah tidak ada lagi. Jadi wisatawan bisa langsung datang tanpa dipungut biaya.
"Nanti ada pengurus yang akan mengarahkan, memberi tahu sejarah dan informasi mengenai kura-kura Belawa kepada pengunjung yang datang," pungkas Sudirman.
(shf/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum