Menara Kudus & 4 Masjid Unik di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Wisata Muslim

Menara Kudus & 4 Masjid Unik di Indonesia

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Kamis, 18 Jun 2015 16:50 WIB
Menara Kudus & 4 Masjid Unik di Indonesia
(Sastri/detikTravel)
Kudus - Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia punya banyak masjid unik yang patut disambangi. Setidaknya ada 4 masjid unik di Nusantara, dari yang berbentuk perahu sampai kelenteng.

Setidaknya ada 5 masjid unik di Indonesia yang cocok jadi destinasi wisata religi bulan Ramadan ini. Dihimpun detikTravel, Kamis (17/6/2015), berikut daftarnya:

1. Masjid Menara Kudus, Kudus

(Muh Heri Suryono/d'Traveler)
Terletak di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, masjid ini menjadi salah satu tempat ziarah umat Islam di Tanah Jawa. Sesuai namanya, Masjid Menara Kudus dibangun oleh Sultan Kudus menggunakan batu yang dibawa langsung dari Kota Baitul Maqdis, Palestina, sebagai batu pertama.

Masjid ini dibilang unik karena bentuk menaranya yang mirip seperti candi dengan corak Hindu Majapahit. Bagian lain dari masjid yang bercorak Hindu adalah gapura, pancuran padasan atau kolam tempat berwudhu. Masjid ini dibangun tahun 1549, menjadikannya salah satu yang tertua di Tanah Jawa.

2. Masjid Perahu, Jakarta

(detikFoto)
Siapa sangka, Jakarta juga punya masjid unik yang berlokasi di kawasan Casablanca. Masjid Perahu, begitu namanya, memang berbentuk mirip perahu. Nama asli masjid ini adalah Al Munada Darussalam. Untuk masuk ke dalam masjid, Anda harus melewati sebuah gang kecil yang diapit oleh Apartemen Casablanca.

Bangunan berbentuk kapal yang ada di sebelah masjid sebenarnya merupakan tempat wudhu dan kamar mandi. Di lantai dua terdapat tempat beristirahat bagi khatib. Bentuk bangunan ini ternyata terinspirasi dari kapal Nabi Nuh.

3. Masjid Cheng Ho, Surabaya

(Rois/detikTravel)
Masjid Muhammad Cheng Ho yang berada di Jalan Gading No 2, Surabaya, berbentuk sangat mirip dengan kelenteng. Bangunannya didominasi warna merah dengan aksen emas, hijau, dan kuning. Sangat kental dengan ornamen khas Tionghoa.

Masjid ini dinamakan Cheng Ho sebagai penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho asal Negeri Tirai Bambu. Saat memasuki masjid, Anda akan disambut dengan pintu yang menyerupai bentuk pagoda. Di sana ada juga relief naga dan patung singa yang terbuat dari lilin, lengkap dengan tulisan Allah di puncak pagoda.

Masjid Muhammad Cheng Ho berdiri di atas tanah seluas 21 X 11 meter persegi, dengan luas bangunan utama 11 X 9 meter persegi. Arsitekturnya yang memadukan dua budaya, Tionghoa dan Arab, menjadi ciri khas masjid ini.

4. Masjid Kayu, Pangkalpinang

(Sastri/detikTravel)
Nama asli masjid ini adalah Baitul Hajj, yang terletak di Desa Tuatunu, dekat Kota Pangkalpinang, Bangka. Namun warga seringkali menyebutnya Masjid Kayu karena semua bangunannya terbuat dari kayu. Masjid ini menjadi bagian dari Keleka Community, komplek wisata yang menyuguhkan aneka tradisi dan kebudayaan khas Bangka.

Masjid ini diresmikan pada 12 Desember 2012 lalu. Seluruh bagian masjid mulai dari lantai, langit-langit, tiang, tangga, sampai mimbar terbuat dari kayu cempedak dan meranti. Kuat dan tahan rayap. Hanya butuh waktu 6 bulan untuk membuat masjid ini. Di bagian dalamnya hanya terdapat 5 tiang, yang merupakan ciri khas Masjid Jami di masa lampau.

5. Masjid Taman Sari, Yogyakarta

(Sisilia Novita Susanti/d'Traveler)
Komplek Taman Sari adalah salah satu tempat wisata unggulan di Kota Yogyakarta. Namun tidak banyak yang tahu, terdapat masjid bawah tanah di dalamnya. Untuk mencapainya, traveler harus melewati puluhan anak tangga dan melewati lorong-lorong bawah tanah. Untuk masuk ke dalam masjid, Anda diharuskan membayar sumbangan sukarela saja.

Masjid ini berbentuk lingkaran, dan memiliki 2 lantai. Lantai bawah digunakan untuk jamaah pria, dan lantai atas digunakan untuk jamaah wanita. Di setiap lantai terdapat lubang-lubang tempat berdirinya imam, sang pemimpin salat.

Di tengah-tengah bangunan terdapat tangga untuk naik ke lantai atas. Tangga tersebut berjumlah lima, yang mengartikan jumlah waktu salat umat Islam. Di bawah tangganya terdapat kolam yang dulu digunakan untuk berwudu sebelum salat. Namun kini kolam tersebut tidak lagi terisi air.

Bentuk bangunannya yang melingkar, menjadikan suara Anda akan bergema di dalam masjidnya. Hal ini pun merupakan teknologi yang digunakan oleh masyarakat pada zaman dulu. Jadi, tidak perlu pengeras suara, suara imam akan terdengar oleh semua jemaah.
Halaman 2 dari 6
Terletak di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, masjid ini menjadi salah satu tempat ziarah umat Islam di Tanah Jawa. Sesuai namanya, Masjid Menara Kudus dibangun oleh Sultan Kudus menggunakan batu yang dibawa langsung dari Kota Baitul Maqdis, Palestina, sebagai batu pertama.

Masjid ini dibilang unik karena bentuk menaranya yang mirip seperti candi dengan corak Hindu Majapahit. Bagian lain dari masjid yang bercorak Hindu adalah gapura, pancuran padasan atau kolam tempat berwudhu. Masjid ini dibangun tahun 1549, menjadikannya salah satu yang tertua di Tanah Jawa.

Siapa sangka, Jakarta juga punya masjid unik yang berlokasi di kawasan Casablanca. Masjid Perahu, begitu namanya, memang berbentuk mirip perahu. Nama asli masjid ini adalah Al Munada Darussalam. Untuk masuk ke dalam masjid, Anda harus melewati sebuah gang kecil yang diapit oleh Apartemen Casablanca.

Bangunan berbentuk kapal yang ada di sebelah masjid sebenarnya merupakan tempat wudhu dan kamar mandi. Di lantai dua terdapat tempat beristirahat bagi khatib. Bentuk bangunan ini ternyata terinspirasi dari kapal Nabi Nuh.

Masjid Muhammad Cheng Ho yang berada di Jalan Gading No 2, Surabaya, berbentuk sangat mirip dengan kelenteng. Bangunannya didominasi warna merah dengan aksen emas, hijau, dan kuning. Sangat kental dengan ornamen khas Tionghoa.

Masjid ini dinamakan Cheng Ho sebagai penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho asal Negeri Tirai Bambu. Saat memasuki masjid, Anda akan disambut dengan pintu yang menyerupai bentuk pagoda. Di sana ada juga relief naga dan patung singa yang terbuat dari lilin, lengkap dengan tulisan Allah di puncak pagoda.

Masjid Muhammad Cheng Ho berdiri di atas tanah seluas 21 X 11 meter persegi, dengan luas bangunan utama 11 X 9 meter persegi. Arsitekturnya yang memadukan dua budaya, Tionghoa dan Arab, menjadi ciri khas masjid ini.

Nama asli masjid ini adalah Baitul Hajj, yang terletak di Desa Tuatunu, dekat Kota Pangkalpinang, Bangka. Namun warga seringkali menyebutnya Masjid Kayu karena semua bangunannya terbuat dari kayu. Masjid ini menjadi bagian dari Keleka Community, komplek wisata yang menyuguhkan aneka tradisi dan kebudayaan khas Bangka.

Masjid ini diresmikan pada 12 Desember 2012 lalu. Seluruh bagian masjid mulai dari lantai, langit-langit, tiang, tangga, sampai mimbar terbuat dari kayu cempedak dan meranti. Kuat dan tahan rayap. Hanya butuh waktu 6 bulan untuk membuat masjid ini. Di bagian dalamnya hanya terdapat 5 tiang, yang merupakan ciri khas Masjid Jami di masa lampau.

Komplek Taman Sari adalah salah satu tempat wisata unggulan di Kota Yogyakarta. Namun tidak banyak yang tahu, terdapat masjid bawah tanah di dalamnya. Untuk mencapainya, traveler harus melewati puluhan anak tangga dan melewati lorong-lorong bawah tanah. Untuk masuk ke dalam masjid, Anda diharuskan membayar sumbangan sukarela saja.

Masjid ini berbentuk lingkaran, dan memiliki 2 lantai. Lantai bawah digunakan untuk jamaah pria, dan lantai atas digunakan untuk jamaah wanita. Di setiap lantai terdapat lubang-lubang tempat berdirinya imam, sang pemimpin salat.

Di tengah-tengah bangunan terdapat tangga untuk naik ke lantai atas. Tangga tersebut berjumlah lima, yang mengartikan jumlah waktu salat umat Islam. Di bawah tangganya terdapat kolam yang dulu digunakan untuk berwudu sebelum salat. Namun kini kolam tersebut tidak lagi terisi air.

Bentuk bangunannya yang melingkar, menjadikan suara Anda akan bergema di dalam masjidnya. Hal ini pun merupakan teknologi yang digunakan oleh masyarakat pada zaman dulu. Jadi, tidak perlu pengeras suara, suara imam akan terdengar oleh semua jemaah.

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads