Cara Petualangan Sehari di Pulau Morotai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Maluku Utara

Cara Petualangan Sehari di Pulau Morotai

Faela Shafa - detikTravel
Kamis, 13 Agu 2015 19:15 WIB
Cara Petualangan Sehari di Pulau Morotai
(Moksa/detikTravel)
Morotai - Jika mencari petualangan keliling pulau indah di Maluku, Morotai jawabannya. Kabupaten ini punya pulau dengan pemandangan cantik hingga destinasi penuh sejarah dunia. Puas main air di sini!

Kabupaten Morotai berada di Halmahera, Maluku Utara. Pulau ini terkenal dengan perairan yang sangat indah. Mulai dari Pulau Dodola Besar, Pulau Zum-zum dan masih banyak lagi. Jangan melewatkannya begitu saja. Disusun detikTravel, Kamis (13/8/2015) inilah petualangan puas seharian di Pulau Morotai:

1. Pulau Dodola Besar

(Moksa/detikTravel)
Sekitar 20 menit perjalanan laut dari Pulau Morotai, ada pulau yang indahnya akan membuat Anda lupa diri. Namanya Pulau Dodola Besar. Hamparan pasir putih tanpa sampah, air jernih yang landai dan pepohonan hijau terlihat seperti lukisan.

Pasirnya sangat halus, hanya ada ranting patah yang terlihat di sana. Paling pas liburan ke sana dari pagi, karena bisa puas bermain air. Bagi yang tak mau berenang terlalu dalam, ada bibir pantai berdasar pasir yang bisa direnangi.

Menjorok agak jauh, ada terumbu karang cantik yang bisa diselami. Tinggal pilih mau yang mana.

2. Pulau Dodola Kecil

(Moksa/detikTravel)
Masih di tempat yang sama, ada pula Pulau Dodola Kecil. Cara ke sana pun sangat mudah yaitu dengan berjalan kaki.

Maklum, kedua pulau ini disambungkan dengan gosong pasir yang tak kalah indah dipandang mata. Jika ditanya perbedaan antara dua pulau ini, sungguh tak ada.

Hanya bentuknya saja yang berbeda. Satu lebih besar, satunya lebih kecil. Pulau Dodola Kecil juga punya pasir putih yang teramat lembut dan air yang sama-sama jernih. Mantap!

3. Pulau Zum-zum

(Fanny Kristiadhi/ACI)
Puas menikmati indahnya pulau adik kakak Dodola, saatnya menjelajah Pulau Zum-zum dan sejarah Perang Dunia II. Di pulau inilah tentara Sekutu yang dipimpin oleh Jenderal MacArthur pernah bersembunyi.

Setidaknya ada 2 jejak peninggalan yang bisa ditemui di sini, yaitu gua pusat komando dan tempat pendaratan Amphibi. Tentu tidak mudah menemukan situs sejarah PD II ini, karena harus melewati semak-semak, hutan rawa mangrove dan perkebunan yang jadi benteng alam.

Tak perlu kuatir, karena ada pemandu lokal yang siap mengantar Anda melihat situs-situs sejarat tersebut. Di sini, Anda bisa melihat jalur pendaratan pesawat dan bekas jalur tank amfibi. Yang paling membuat penasaran tentu saja, bunker alam alias gua pertahanan.

4. Monumen MacArthur

(Edward Febriyatri Kusuma/detikNews)
Masih di Pulau Zum-zum, ada pula Monumen MacArthur. Memang, pulau ini terkenal dengan nama Pulau MacArthur. Di bagian depan pulaunya berdiri tulisan Zum zum Mac Arthur Island yang jadi ciri khas pulau tersebut.

Di tempat monumen tersebut, ada sebuah marmer hitam berukuran 80x60 cm. Tulisan pada marmer itu menjelaskan bagaimana sejarah kedatangan sang Jenderal. Sepotong bunyinya seperti ini:

"Jendral Mc Arthur, Lahir 26 Januari 1880, meninggal 5 April 1964. Seorang jendral angkatan darat menjabat komandan pasukan Amerika Serikat di Filipina 1942, kemudian menjadi komandan pasukan sekutu wilayah Pasific Barat Daya".

5. Pemandian MacArthur

(Diaz Rossano/d'Traveler)
Destinasi terakhir yang bisa didatangi adalah Pemandian MacArthur di Pulau Morotai. Selama memimpin tentara AS di PD II, Jendral Douglas MacArthur sempat membuat markas di sini.

Tak ketinggalan, dia juga membuat suatu pemandian khusus. Letaknya berada di dekat Bandara Leo Wattimena, yang dulunya adalah landasan pesawat tentara AS.

Pemandiannya berada di dalam suatu cekungan besar dengan air yang sangat dingin. Airnya pun cukup bersih. Letaknya yang seperti itu, menjadikan seolah-olah pemandian tersebut eksklusif.

Ada tangga yang sudah diberi pengaman untuk turun ke sana. Wisatawan pun bisa melihat sendiri bagaimana bentuk pemandian yang dibuat Jenderal Perang PD II ini.
Halaman 2 dari 6
Sekitar 20 menit perjalanan laut dari Pulau Morotai, ada pulau yang indahnya akan membuat Anda lupa diri. Namanya Pulau Dodola Besar. Hamparan pasir putih tanpa sampah, air jernih yang landai dan pepohonan hijau terlihat seperti lukisan.

Pasirnya sangat halus, hanya ada ranting patah yang terlihat di sana. Paling pas liburan ke sana dari pagi, karena bisa puas bermain air. Bagi yang tak mau berenang terlalu dalam, ada bibir pantai berdasar pasir yang bisa direnangi.

Menjorok agak jauh, ada terumbu karang cantik yang bisa diselami. Tinggal pilih mau yang mana.

Masih di tempat yang sama, ada pula Pulau Dodola Kecil. Cara ke sana pun sangat mudah yaitu dengan berjalan kaki.

Maklum, kedua pulau ini disambungkan dengan gosong pasir yang tak kalah indah dipandang mata. Jika ditanya perbedaan antara dua pulau ini, sungguh tak ada.

Hanya bentuknya saja yang berbeda. Satu lebih besar, satunya lebih kecil. Pulau Dodola Kecil juga punya pasir putih yang teramat lembut dan air yang sama-sama jernih. Mantap!

Puas menikmati indahnya pulau adik kakak Dodola, saatnya menjelajah Pulau Zum-zum dan sejarah Perang Dunia II. Di pulau inilah tentara Sekutu yang dipimpin oleh Jenderal MacArthur pernah bersembunyi.

Setidaknya ada 2 jejak peninggalan yang bisa ditemui di sini, yaitu gua pusat komando dan tempat pendaratan Amphibi. Tentu tidak mudah menemukan situs sejarah PD II ini, karena harus melewati semak-semak, hutan rawa mangrove dan perkebunan yang jadi benteng alam.

Tak perlu kuatir, karena ada pemandu lokal yang siap mengantar Anda melihat situs-situs sejarat tersebut. Di sini, Anda bisa melihat jalur pendaratan pesawat dan bekas jalur tank amfibi. Yang paling membuat penasaran tentu saja, bunker alam alias gua pertahanan.

Masih di Pulau Zum-zum, ada pula Monumen MacArthur. Memang, pulau ini terkenal dengan nama Pulau MacArthur. Di bagian depan pulaunya berdiri tulisan Zum zum Mac Arthur Island yang jadi ciri khas pulau tersebut.

Di tempat monumen tersebut, ada sebuah marmer hitam berukuran 80x60 cm. Tulisan pada marmer itu menjelaskan bagaimana sejarah kedatangan sang Jenderal. Sepotong bunyinya seperti ini:

"Jendral Mc Arthur, Lahir 26 Januari 1880, meninggal 5 April 1964. Seorang jendral angkatan darat menjabat komandan pasukan Amerika Serikat di Filipina 1942, kemudian menjadi komandan pasukan sekutu wilayah Pasific Barat Daya".

Destinasi terakhir yang bisa didatangi adalah Pemandian MacArthur di Pulau Morotai. Selama memimpin tentara AS di PD II, Jendral Douglas MacArthur sempat membuat markas di sini.

Tak ketinggalan, dia juga membuat suatu pemandian khusus. Letaknya berada di dekat Bandara Leo Wattimena, yang dulunya adalah landasan pesawat tentara AS.

Pemandiannya berada di dalam suatu cekungan besar dengan air yang sangat dingin. Airnya pun cukup bersih. Letaknya yang seperti itu, menjadikan seolah-olah pemandian tersebut eksklusif.

Ada tangga yang sudah diberi pengaman untuk turun ke sana. Wisatawan pun bisa melihat sendiri bagaimana bentuk pemandian yang dibuat Jenderal Perang PD II ini.

(rdy/Aditya Fajar Indrawan)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Maluku Utara
Travel Highlight Maluku Utara
16 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads