Pada hari ke-12, atau 26 Agustus 2015, tim Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015 kemping di Basecamp Lembah Danau-danau. Di lembah ini, kami memulihkan kondisi fisik. Puncak Carstensz tinggal satu tahap lagi. Ngomong-ngomong kenapa namanya Lembah Danau-danau ya?
"Dinamakan seperti itu, sebab memang ada banyak danau di sini. Ada sekitar 10 danau lah, yang warnanya beda-beda dan tiap danau juga tidak punya nama," kata ketua tim pemandu kami, Hendricus Mutter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya belum ada penelitian yang membuktikan kenapa warnanya beda-beda. Apakah karena faktor tanah atau mungkin kandungan mineral. Kedalaman-kedalaman danaunya juga belum ada yang tahu karena tidak ada yang pernah menyelam. Mau coba," kata Hendricus sedikit bercanda.
Kami mendirikan tenda tepat di pinggir salah satu danau yang juga menghadap dua puncak dengan es abadi, Puncak Jaya dan Sumantri. Sambil bersantai memasak makanan, kamera ini tak lepas dari tangan untuk memotret es abadinya.
"Keren ya tempat kempingnya. Ada danau, es sama pegunungan batu. Paling indah di Indonesia ini," kata Lalu Delen, salah satu pendaki.
Arga Nugraha, pendaki yang mewakili Yayasan Somatua juga berpendapat sama. Menurutnya, panorama Basecamp Danau-danau justru membuatnya seperti sedang berada di Alpen, Eropa sana.
Basecamp Danau-danau pun lokasinya tak jauh dari kawasan pertambangan Freeport, Grasberg. Jaraknya sekitar 2 jam berjalan kaki, melewati Pintu Angin dan Bali Dam. Namun kalau sudah melipir ke sana, terdapat plang peringatan berupa larangan melintas.
Di Basecamp Danau-danau pula, semua tim kembali berlatih teknik panjat tebing. Saya sendiri, diberi waktu recovery badan selama dua hari sebelum melakukan 'summit attack' ke Puncak Carstensz.
Dari Basecamp Danau-danau, beberapa pendaki termasuk wartawan Sulung Prasetyo dari Sinar Harapan melakukan pendakian ke tiga puncak lainnya. Puncak Jaya, Puncak Sumantri dan Puncak Carstensz Timur. Mereka pun dibekali peralatan khusus, seperti sepatu kerampon untuk berjalan di es.
"Itu esnya keren banget. Ada gua es begitu yang besar. Semoga esnya nggak mencair ya," kata salah satu pendaki dari Mapala UI, Ali Rahman berbagi cerita pendakiannya ke Puncak Carstensz Timur.
(rdy/Aditya Fajar Indrawan)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol