Taman Nasional Way Kambas identik dengan Gajah Sumatera. Hewan tersebut bahkan menjadi lambang resmi taman nasional yang ditetapkan sejak tahun 1999 itu.
Hewan dengan nama latin Elephas maximus sumatranus ini, diperkirakan masih tersisa ribuan ekor di dalam hutan. Itu yang masih liar, sedangkan yang telah berhasil dijinakkan ada kurang lebih 300 ekor, yang telah dididik di Pusat Pelatihan Gajah yang berdiri sejak tahun 1985.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badak Sumatera bernama Harapan (dok Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup)
Badak Sumatera menjadi hewan yang paling disorot di Way Kambas, karena asal traveler tahu, baru-baru ini, Badak Sumatera bernama Harapan berhasil dipulangkan ke tanah air. Badak ini diketahui menjadi badak terakhir yang dipelihara di kebun binatang Amerika Serikat. Dengan dipulangkannya badak Harapan dari Kebun Binatang Cincinnati ke Way Kambas, itu berarti sudah tidak ada lagi badak di tanah AS.
BACA JUGA: Kembalinya Harapan, Badak Sumatera Terakhir di Amerika Serikat
Badak Harapan nantinya akan dikawinkan, sama seperti kakaknya yang bernama Andalas. Traveler yang penasaran akan badak kakak beradik ini, bisa berkunjung ke Way Kambas untuk menengoknya. Mereka berdua dipelihara di Sumatera Rhino Sanctuary (SRS) yang memang menjadi rumah suaka bagi mereka agar tidak punah sejak tahun 1995.
Selain bisa melihat hewan-hewan langka di kawasan taman nasional, traveler juga bisa menikmati indahnya alam yang masih permai dengan cara menjelajah hutan alias treking keluar masuk hutan. Beberapa desa di sekitar taman nasional sedang mengembangkan diri menjadi desa wisata yang ramah lingkungan, serta mengembangkan ekoturisme alias wisata berbasis alam.
(Rasuane Noor/d'Traveler)
Pihak taman nasional telah mengadakan pelatihan ekoturisme untuk para warga di beberapa desa penyangga di sekitar wilayah Way Kambas. Desa itu antara lain Desa Labuhan Ratu VII, Labuhan Ratu IX di kecamatan Labuhan Ratu, serta Desa Braja Asri di kecamatan Way Jepara.
Traveler yang ingin liburan dengan cara menikmati alam yang sedikit berbeda, bisa berkunjung ke kawasan Taman Nasional Way Kambas. Namun karena ini kawasan konservasi, jangan lupa untuk mengurus Simaksi alias Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi ke kantor balai taman nasionalnya ya, traveler!
Cara ke sini:
Taman Nasional Way Kambas berada di Jl Raya Labuhan Ratu Lama, Labuhan Ratu, Sukadana, Lampung Timur. Bila traveler dari arah Kota Bandar Lampung, naik saja kendaraan umum berupa bus Damri dari terminal Rajabasa lalu turun saja di pertigaan Pasar Datu. Tarif bus Damri ini sekitar Rp 30.000.
Dari sini, traveler bisa melanjutkan perjalanan dengan naik ojek langsung menuju ke Way Kambas. Tarifnya sekitar Rp 75.000 untuk sekali perjalanan bolak-balik. Waktu tempuh dengan ojek dari Pasar Datu sampai pusat konservasi sekitar 20-30 menit. Tarif retribusi untuk wisatawan lokal dipatok sekitar Rp 5.000 per orang.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks