Pada tahun 1883, sejarah mencatat letusan Gunung Krakatau sebagai salah satu bencana dahsyat dunia. Saking dahsyatnya, letusan Krakatau sampai mempengaruhi kondisi iklim dunia dan melahirkan Gunung Anak Krakatau di tengah laut.
Dihimpun detikTravel, Kamis (12/11/2015) kini Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda telah menjadi salah satu destinasi wisata alam menantang yang bisa didatangi traveler. Tidak sedikit traveler yang mencoba mendaki puncaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Rasuane Noor/d'Traveler)
Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mencapai puncak Gunung Anak Krakatau. Treknya yang sedikit curam juga menambah sulitnya perjalanan untuk mencapai puncak, namun sebanding dengan keindahan yang bisa didapat.
Turun dari Gunung Anak Krakatau, wisatawan bisa bersantai di pantai atau snorkeling di sekitar pulau. Ya, perairan di sekitar Gunung Krakatau terkenal sangat jernih meski pasirnya hitam akibat aktivitas vulkanis.
Anda juga bisa melakukan snorkeling dan diving di laut sekitar Gunung Anak Krakatau. Kondisi laut di sekitar gunung yang relatif tenang memang memungkinkan traveler untuk menyegarkan diri usai mendaki Anak Krakatau.
(Rasuane Noor/d'Traveler)
Bahkan traveler juga bisa mencoba kemping di pantai yang berada di kaki Gunung Anak Krakatau. Jika malas membawa alat kemping, mungkin Anda bisa memakai jasa dari sejumlah operator wisata setempat.
Traveler bisa mengunjungi Krakatau sepanjang tahun, namun bulan November-Februari cuaca sedang kurang bagus. Musim hujan, ombak sedang tinggi dan angin pun kencang.
Cara ke sana:
Pertama traveler harus berangkat menuju Kalianda di Lampung Selatan dengan terlebih dulu menaiki kapal Ferry dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Dari Kalianda Anda dapat menyeberang ke Pulau Sebesi melalui Dermaga Canti, lalu melanjutkan perjalanan dengan menyewa perahu nelayan untuk menyeberang ke Pulau Gunung Anak Krakatau.
(Rasuane Noor/d'Traveler)
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol