Beda wilayah, beda pula festivalnya. Bersyukurlah, Indonesia memiliki banyak festival di tiap daerah dengan beragam tema. Termasuk dari tanah Sunda di kawasan Jawa Barat, ada Festival Seren Taun yang terkenal!
Dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Kuningan, Kamis (225/2/2016) Seren Taun merupakan tradisi adat sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil panen pertanian selama satu tahun penuh yang dilakukan masyarakat Sunda. Seren memiliki arti serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seren Taun sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam, dari zaman Kerajaan Pajajaran. Di zaman dulu, Seren Taun merupakan bentuk rasa syukur kepada Nyi Pohaci Sanghyang Asri, dewi padi dalam kepercayaan Sunda kuno. Tapi sekarang, hanya sebagai ajang pelestarian budaya saja dan menjadi atraksi wisata.
Aneka pertunjukan budaya (Huyogo Simbolon/dTraveler)
Kini, hanya ada beberapa desa di daratan Sunda (Jawa Barat) saja yang masih menyelenggarakan Seren Taun. Beberapa di antaranya seperti Desa Ciptagelar di Sukabumi, Desa Sindang Barang di Bogor, Desa Kanekes di Banten, Kampung Naga di Tasikmalaya, Kesepuhan Adat Cisungsang di Lebak, Banten dan Desa Cigugur di Kuningan.
Seren Taun, biasanya digelar pada tanggal 22 Bulan Rayagung sebagai bulan terakhir dalam perhitungan kalender Sunda. Lebih tepatnya, berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha dalam kalender Hijriyah umat Muslim. Seren Taun, bisa berlangsung sampai 7 hari lamanya!
Beda desa, beda-beda pula rangkaian acaranya. Yang pasti ketika Seren Taun berlangsung, jalanan desa akan dipenuhi oleh arak-arakan hasil pertanian yang utama padi serta sayur mayur. Wisatawan bisa melihatnya dari dekat dan memotret sepuasnya.
Ada aksi debus juga (Huyogo Simbolon/dTraveler)
Di Desa Cigugur di Kuningan misalnya, ada rangkaian tarian adat bernama Tari Buyung. Dalam tariannya, gadis-gadis cantik akan menari sambil membawa kendi di atas kepala. Tarinya menggambarkan tentang rasa syukur masyarakat Sunda terhadap limpahan air yang telah diberikan oleh Tuhan.
Tiap desa juga membagikan aneka makanan seperti camilan dan kue kepada siapa saja warga yang menyaksikan Seren Taun termasuk wisatawan. Yang menarik di desa-desa yang ada di wilayah Banten, suka diadakan juga atraksi debus!
Pementasan wayang golek dan pertunjukan musik tradisional di malam hari, makin memeriahkan Seren Taun. Seren Taun bisa jadi destinasi budaya yang tidak jauh dijangkau traveler dari Jakarta. (aff/fay)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour