Lihat Gerhana di Palembang, Bisa Mampir ke Rumah Tahan Gempa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Gerhana 2016

Lihat Gerhana di Palembang, Bisa Mampir ke Rumah Tahan Gempa

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 29 Feb 2016 12:50 WIB
Rumah Ulu yang tahan gempa di Palembang (Wahyu/detikTravel)
Palembang -

Saat berwisata melihat gerhana matahari di Palembang, traveler juga bisa mampir ke Rumah Ulu. Inilah rumah tradisional dengan kearifan lokal yang tahan gempa!

Palembang menjadi salah satu kota yang dilintasi jalur totalitas gerhana matahari. Menurut laman Gerhana Matahari Selatan yang dilihat detikTravel, Senin (29/2/2016), awal gerhana matahari di Palembang diprediksi akan mulai pukul 07:20:47,8 WIB, dengan puncak gerhana pukul 07:21:43,3 WIB.

Gerhana matahari total akan berakhir pukul 07:21:43,3 WIB, dengan durasi sekitar 1 menit 47 detik. Itu berarti masih ada banyak waktu tersisa yang bisa traveler gunakan untuk berkeliling Palembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ingin melihat kearifan lokal asli Palembang, traveler bisa datang ke Museum Balaputradewa yang terletak di Jalan Srijaya Negara I No 288, Palembang. Di bagian belakang museum ini ada Rumah Ulu, sebuah rumah tradisional yang tahan akan gempa.

Rumah ini dinamakan Rumah Ulu karena berasal dari daerah Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Rumah seperti ini memang masih bisa dijumpai di sana. Kearifan lokal penduduk setempat yang membuat rumah ini dari kayu sehingga bisa tahan terhadap gempa.

Struktur 3 kayu bertumpuk di pondasi Rumah Ulu (Wahyu/detikTravel)

Kuncinya ada di struktur pondasi bangunan yang digunakan. 3 Buah kayu disusun saling bertumpuk, untuk meredam efek getaran gempa. Kayu yang paling besar, diletakkan di atas tumpukan batu besar. Batu inilah yang berfungsi seperti roda. Jika terjadi gempa, rumah tidak akan roboh dan hanya akan bergoyang saja.

Selain tahan gempa, Rumah Ulu juga bisa sangat awet karena menggunakan jenis kayu khusus, yang apabila makin lama terendam air maka kayunya akan makin kokoh dan kuat. Kayu ini berjenis ulin yang masih banyak terdapat di Palembang.


Kayu pondasi diletakkan di atas batu (Wahyu/detikTravel)

Untuk perawatan, cukup dilakukan dengan pernis yang terbuat dari campuran oli dan solar sehingga tidak dimakan rayap. Atau bisa juga dengan dilakukan pengasapan, tergantung keperluan. Itulah yang menyebabkan Rumah Ulu biasanya berwarna hitam legam.

Fakta menarik lainnya adalah, adanya simbol roda yang terukir di bagian bawah kayu pondasi rumah. Ternyata simbol ini bukan sembarang simbol. Simbol roda itu adalah pertanda bahwa rumah ini juga berfungsi sebagai rumah singgah bagi para penunggang kuda atau pun penarik pedati.

Itu seperti sebuah kode tidak tertulis bagi para pengembara yang naik kuda. Biasanya rumah yang jadi tempat istirahat punya simbol roda di tiang kayunya. Para pengembara ini akan mengikatkan kuda di tiang-tiang pondasi rumah, untuk kemudia beristirahat di dalam.

Traveler yang penasaran bisa berkunjung ke rumah ini setelah melihat momen gerhana di Palembang. Museum Balaputradewa buka setiap hari, kecuali hari Senin, dari mulai pukul pukul 08.00 sampai 15.00 WIB. Harga tiketnya Rp 2.000 saja.

Kementerian Pariwisata menargetkan akan ada lima juta wisatawan lokal di titik-titik yang dilewati gerhana matahari total seperti di Palembang. Menteri Pariwisata Arief Yahya memperkirakan akan ada 100 ribu turis asing yang berburu momen gerhana matahari 2016 di Indonesia. Jangan sampai terlewat saat berwisata gerhana di Palembang!


Simbol roda di pondasi rumah (Wahyu/detikTravel)

(rdy/rdy)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Wisata Gerhana Matahari
Wisata Gerhana Matahari
150 Konten
Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 bakal menjadi event wisata besar di Indonesia. Wisatawan dalam dan luar negeri membanjir ke daerah-daerah yang dilintasi GMT dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Semua tidak mau ketinggalan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads