Kota Ternate di Maluku Utara menjadi salah satu kota yang dilintasi jalur totalitas Gerhana Matahari pada tanggal 9 Maret mendatang. Dilihat detikTravel dari laman Gerhana Matahari Selatan, Kamis (3/3/2016), Gerhana Matahari di Ternate akan berlangsung selama kurang lebih 2 menit 35 detik.
Nah, setelah puas menikmati momen gerhana matahari total saatnya berkeliling Kota Ternate dan mampir ke berbagai destinasi menarik yang ada di sana. Salah satunya adalah Kelenteng Thian Hou Kiong. Siapa sangka di Ternate, traveler juga bisa bertemu dengan bangunan Kelenteng, yang biasanya digunakan sebagai tempat peribadatan umat Tionghoa.
Salah satu bagian luar kelenteng (Robert Adolf Izak/d'Traveler)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberadaan pertama kali kelenteng ini tidak lepas dari kedatangan bangsa China daratan ke Ternate. Jauh sebelum kehadiran bangsa Portugis dan Belanda. Mereka datang ke Ternate dengan tujuan utama membeli rempah-rempah, untuk selanjutnya di jual kembali di negerinya. Orang-orang Tiongkok sudah mengenal cengkeh, rempat-rempah sebelum abad masehi.
Pedagang rempah dari China ini tinggal hanya sementara di Ternate. Untuk kembali ke negerinya mereka menunggu kondisi cuaca dan laut tenang. Butuh waktu berbulan-bulan menunggu waktu baik untuk pulang.
Altar peribadatan di dalam kelenteng (Robert Adolf Izak/d'Traveler)
Akhirnya, oleh penguasa setempat mereka di persilahkan tinggal di tempat yang sekarang menjadi cikal bakal kampung China di Ternate. Sambil menunggu waktu kepulangan ke negerinya, pada pedagang rempah dari China ini membentuk komunitas kecil dan mendirikan kelenteng untuk kebutuhan menjalankan ibadah
Kelenteng ini merupakan saksi sejarah panjang Kota Ternate. Termasuk menjadi penampungan korbang letusan Gunung Gamalama, sampai mengalami masa pendudukan Belanda dan Jepang. Selama 400 tahun lebih kelenteng ini tetap bertahan.
Traveler yang datang ke Ternate jangan sampai kelewatan mampir ke Kelenteng Thian Hou Kiong. Sampai sekarang, kelenteng ini masih di gunakan untuk ziarah atau sembayang para jemaat di Ternate. Saat berkunjung ke sana setelah menyaksikan momen gerhana matahari total, traveler akan merasa takjub akan sikap toleransi warga setempat. Apalagi letaknya tidak jauh dari Masjid Raya di Kota Ternate.
Gerhana matahari total menjadi momen yang tepat untuk mengangkat potensi pariwisata daerah Ternate di mata dunia. Kemenpar menargetkan 100 ribu turis mancanegara menyaksikan gerhana di Indonesia. Untuk turis lokal, pemerintah menargetkan hingga 5 juta kunjungan.
Bagian dalam kelenteng (Robert Adolf Izak/d'Traveler) (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan