Poso menjadi salah satu kota di Indonesia yang dilewati jalur totalitas gerhana. Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (4/3/2016), momen gerhana matahari total di Poso akan berlangsung selama 2 menit 40 detik.
Prediksi ahli astronomi menyebutkan awal gerhana akan dimulai pada pukul 07.28 WITA, hingga mencapai puncaknya pada pukul 08.39 WITA, lalu berakhir pada pukul 10.02 WITA. Itu berarti masih ada banyak waktu tersisa usai melihat momen gerhana matahari total di Poso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemandangan Lembah Bada di Poso (Albertus Widiantoro/d'Traveler)
Ya, Lembah Bada sampai sekarang masih menyimpan misteri arkeologis yang belum terpecahkan. Apalagi kalau bukan patung-patung megalitikum serupa yang ditemukan di Pulau Paskah.
Jarak Lembah Bada dari Kota Poso sekitar 145 KM. Bisa ditempuh melalui jalur darat selama kurang lebih 5 jam. Itu berarti traveler akan sampai di Lembah Bada sekitar sore hari. Waktu yang pas untuk mengeksplorasi situs megalitikum ini.
Lembah Bada berada di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Lembah Bada menjadi rumah bagi sederet peninggalan megalitikum, berupa batu-batu besar yang memuat misteri kejayaan suku Napu, Besoa, dan Bada.
Sebenarnya lembah ini lembah biasa yang dihiasi padang rumput. Yang membuatnya luar biasa adalah temuan puluhan patung purabakala berukuran besar yang sampai sekarang masih menjadi misteri.
Patung megalitikum di Lembah Bada (Radinka Rianda/d'Traveler)
Patung ini kabarnya sudah ada sejak abad ke-14. Meski sudah diteliti oleh banyak ilmuwan, namun tujuan didirikannya batu-batu kuno ini masih belum bisa dijelaskan. Oleh masyarakat setempat, patung-patung raksasa ini diberi nama Palindo.
Palindo dalam bahasa setempat berarti Sang penghibur. Mungkin itu disebabkan karena pahatan wajah sang patung terlihat ceria dan ramah. Keberadaan ribuan artefak dan patung megalitikum di lanskap memukau ini, membuat Lembah Bada menjadi destinasi yang sangat eksotis.
Traveler jangan sampai terlewat mengunjungi Lembah Bada yang berada di Kabupaten Poso usai melihat fenomena gerhana matahari total yang langka. Ini sekaligus jadi momen tepat untuk mengangkat potensi pariwisata daerah yang telah dipromosikan sejak lama oleh Kemenpar. Diperkirakan ada 100 ribu wisman dan 5 juta wisnus yang akan menyaksikan gerhana matahari di Indonesia.
Sampai saat ini patung megalitikum Lembah Bada masih jadi misteri (Bambang Prijombodho/d'Traveler) (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan