Mitos Lempar Koin & Ikan Pembawa Keberuntungan di Pura Lingsar, Lombok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mitos Lempar Koin & Ikan Pembawa Keberuntungan di Pura Lingsar, Lombok

Yudhistira Amran Saleh - detikTravel
Kamis, 28 Apr 2016 19:22 WIB
Kolam yang dikeramatkan di Pura Lingsar, Lombok (Yudhistira/detikTravel)
Lombok Barat - Pura Lingsar di Lombok punya kolam yang dikeramatkan. Berbagai mitos mulai dari keinginan terkabul hingga keberuntungan pun menyelimuti kolam itu.

Kesakralan tampak terasa tatkala detikTravel, Rabu (27/4/2016) kemarin, memasuki area Pura Lingsar di Desa Lingsar, Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Suasana sepi, banyaknya patung-patung kemudian juga semerbak wewangian dupa dan bunga-bunga semakin menambah kesan sakral.

Pura Lingsar menyimpan banyak sekali peninggalan dari Raja Anak Agung Ketut Karangasem. Salah satunya sebuah kolam yang dikeramatkan, di mana dalam kolam tersebut terdapat seekor ikan dengan besar sepaha orang dewasa. Hewan itu dikenal sebagai ikan moa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Air di kolam keramat tersebut berasal dari mata air Gunung Rinjani. Menurut tour guide, Babon, beberapa kali air kolam dikuras untuk diambil koin yang ada di dalamnya. Jadi sama seperti di Venice, Eropa sana, bila mau harapannya dikabulkan harus melempar koin ke dalam kolam.

Bagi siapa saja koin yang masuk ke dalam kolam setelah dilempar, Insya Allah harapannya terkabul. Percaya tak percaya. Balik lagi ke soal kuras kolam, setelah kolam dikuras, koin-koin yang dilempar oleh pengunjung diambil oleh pengurus pura.


Banyak pengunjung yang melempar koin ke kolam (Yudhistira/detikTravel)

Babon menjelaskan saat proses pengambilan koin sangat cepat karena tekanan dari dalam tanah cukup besar. Bila tidak segera diambil maka airnya akan kembali penuh.

Kolam keramat ini juga mengandung kepercayaan bagi para pengunjungnya. Katanya, bagi siapa saja yang bisa melihat ikan yang besarnya sebesar paha orang dewasa, maka hidupnya semakin beruntung dan mujur.

Karena penasaran, detikTravel pun kemudian meminta Babon untuk memanggil pawang ikannya. Pawang ikan bernama Sarjiman pun kemudian muncul dengan 3 buah telur rebus.


Tata tertib buat yang ingin lempar koin (Yudhistira/detikTravel)

"Ini telor rebus untuk memancing agar ikan tersebut keluar dari persembunyiannya," kata Sarjiman.

Sarjiman kemudian menggetok-getokkan telor rebus itu ke tembok yang ada di keliling kolam. Lalu telur rebus yang sudah lepas dari kulitnya diremas-remas dan di cemplungkan ke kolam sambil diobok-obok.

Bau amis pun menyeruak menusuk ke hidung. Sarjiman berusaha terus untuk memanggil ikan tersebut sambil memukul-mukulkan telur ke pinggiran kolam. Ikan ini memang sulit buat keluar dari persembunyiannya.


Suasana sekitar kolam (Yudhistira/detikTravel)

Maka dari itu bagi yang bisa lihat ikan tersebut, itu sebuah keajaiban. Lima menit kami menunggu, belum tampaknya ikan itu. Sampai 30 menit tak kunjung muncul, maka detikTravel sepertinya memang belum beruntung tidak bisa melihat ikan itu.

"Dulu waktu Trans7 syuting di sini buat acara On The Spot, mereka sampai tiga kali kemari hanya untuk melihat ikan itu. Nah pas mau balik, kemari lagi hari ketiga, baru deh tuh ikannya muncul," ucap Sarjiman.

Bagi yang penasaran silahkan ke Pura Lingsar. Tidak dipungut biaya, hanya bila Anda berkenan bisa memberikan sumbangan seikhlasnya.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads