Ratusan stand kuliner dan kerajinan digelar di halaman dan selasar gedung TBY di Jl Sriwedani, Yogyakarta, Rabu (20/7/2016) hingga hari Minggu (24/7). Selain berbagai stand kuliner dan kerajinan, setiap hari dipentaskan berbagai kesenian tardisional dari berbagai wilayah di Yogyakarta.
Total ada sebanyak 68 stand kuliner dan 52 stand kerajinan. menariknya semua peserta atau pemilik stand wajib mengenakan pakaian tradisional khas Yogyakarta selama kegiatan. Peserta pria mengenakan kain surjan dengan ikat kepala atau blangkon. Sedangkan perempuan mengenakan kain kebaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerai makanan tradisional (Bagus/detikTravel)
Beberapa stand yang menjual makanan jajan pasar seperti gatot, thiwul, ketan lopis, kipo dan ketan serundeng. Ada juga sate kere, sate gajih/lemak daging sapi, jadah tempe, nasi pecel/gudhangan dan wajik ketan khas Kaliurang, aneka pepes ikan, aneka minuman tradisional dan herbal.
Beberapa stand yang banyak didatangi pengunjung adalah stand jadah tempe, wajik, tempe, tahu bacem khas Kaliurang Sleman. Banyak pembeli jadah tempe yang dibawa pulang untuk oleh-oleh di rumah.
"Kami beli jadah tempe lima paket berisi 10 buah jadah ketan dan lima buah tempe dan tahu serta wajik ketan untuk keluarga di rumah," ungkap Tri Wiyono wisatawan asal Magetan Jawa Timur.
Sedangkan stand Jajan Lawas Bu Tri tersedia pepes ikan, bothok mandingan, bothok teri, jamur, nasi bakar, ketan serundeng dan lain-lain.
Tempe dan tahu bacem (Bagus/detikTravel)
"Harga juga murah berkisar antara Rp 2 ribu-5 ribu," ungkap Bu Tri sambil melayani pembeli.
Khusus untuk stand kerajinan dan barang seni lawasan yang ada di selesar gedung TBY. Di tempat itu di jual berbagai buku-buku kuno/lawasan, uang kuno, wayang kertas, poster-poster lawasan, piringan hitam, kaset dan lain-lain.
Secara terpisah Ketua Panitia yang disebut Lurah Pasar Kangen Jogja, Ong Harry Wahyu mengungkapkan panitia memilih tema "Pasar Aja Ilang Kumandhange" itu mengandung maksud kegiatan di pasar itu tidak semata-mata kegiatan ekonomi atau jual beli saja, namun mempunyai aspek sosial.
"Orang datang ke pasar tidak hanya berdagang atau berjualan saja, tapi ada orang saling bertemu, berkomunikasi. Ada dimensi sosial dan kearifan lokal di pasar. Beda dengan mal atau toko-toko semacam minimarket," katanya.
Untuk menuju lokasi Pasar Kangen juga sangat mudah. Lokasi terletak di pusat Kota Yogyakartya. Tidak jauh dari kawasan Malioboro tepatnya di sebelah selatan Pasar Beringharjo atau di belakang Taman Pintar dan Museum Benteng Vredeburg.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan