Pasir Berbisik, itulah sebutan dari lautan pasir yang terkenal di Bromo. Hamparan luas padang pasir ini selalu menjadi salah satu incaran para wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Usut punya usut, asal mulanya berkaitan dengan film karya sutradara Nan Achnas tahun 2001 silam yang berjudul Pasir Berbisik. Bercerita tentang seorang gadis desa bernama Daya yang tinggal di perkampungan miskin bersama ibunya yang sudah lama ditinggal oleh suaminya sejak Daya masih kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
https://s19.postimg.org/h96gg2kib/mey_sya_d'Traveler.jpg
Lautan pasir di Bromo (Mey Sya/d'Traveler)
Ditelusuri detikTravel dari berbagai sumber (21/7/2016) sebenarnya fenomena pasir berbisik karena ketika angin bertiup, butiran-butiran pasir bertebangan dan terdengar seperti bisikan yang sampai ke telinga setiap orang yang melewatinya. Bentuknya juga bergelombang menyerupai ombak-ombak kecil. Syuuh!
Tidak hanya menjadi lokasi syuting film yang berjudul sama dengan namanya, Pasir Berbisik juga biasa digunakan sebagai objek bagi para fotografer atau orang-orang yang ingin hunting foto. Bahkan penyanyi Judika pernah melakukan foto pre-wedding dan syuting salah satu video klipnya.
Di sini traveler dapat melihat luasnya padang pasir dengan pemandangan di atas ketinggian lebih dari 2000 mdpl. Jika sering melihat teman atau kerabat foto dengan menunggangi kuda di kawasan Gunung Bromo, bisa jadi salah satu lokasinya adalah Pasir Berbisik.
https://s19.postimg.org/7ncvzrtcj/Mega+Ps_dtraveler.jpg
Tangga ke kawah Bromo (Mega PS/d'Traveler)
Jika ingin mencari tempat lain di area Bromo, traveler dapat mengunjungi Savana atau Bukit Teletubbies yang juga menjadi salah satu incaran utama pengunjung. Disana juga dapat melihat indahnya sunrise yang terbit di pagi hari.
Apabila ingin ke Pasir Berbisik, traveler dapat menyewa mobil jeep berkisar Rp 500 ribu-700 ribu dengan pengemudinya. Jika ingin naik kuda untuk berkeliling, biayanya berkisar Rp 20-100 ribu tergantung jarak dan kondisi. Biasanya beberapa agen perjalanan wisata juga menawarkan paket-paket yang dapat diilih sesuai keinginan.
Perlu diperhatikan, kawasan Gunung Bromo dibuka pukul 03.00 WIB karena banyak pengunjung yang mengincar matahari terbit. Hawanya juga sangat dingin, sangat disarankan untuk memakai pakaian yang tebal agar tetap hangat. Terdapat pula beberapa pedagang yang menyewakan jaket.
Jadi, kapan mau mendengar bisikan dari Bromo?
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!