Kekayaan kuliner Nusantara tak hanya soal makanan saja, racikan minuman khas yang diwariskan secara turun temurun juga wajib rasanya untuk dicoba. Daerah Jawa Tengah bisa dibilang sangat kaya bila bicara soal masalah minuman berkhasiat, atau masyarakat kerap menyebutnya wedang.
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (28/7/2016). ada setidaknya 5 minuman berkhasiat dari Jawa yang mesti traveler coba. Yuk, simak ulasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyobain jamu jun di Pasar Gang Baru. Unik dan hangat di badan #KelanaRasaSemarang pic.twitter.com/s3bE3KjQmg
β Budiono Darsono (@budionodarsono) 19 Maret 2016
Menu minuman berkhasiat pertama adalah Jamu Jun. Jenis minuman satu ini tergolong sudah mulai langka. Sudah sulit untuk menemukan penjual Jamu Jun di kota-kota besar di Jawa Tengah. Traveler harus blusukan ke pasar-pasar tradisional untuk bisa menikmati segelas minuman yang diracik dari berbagai jenis rempah-rempah ini.
Di Semarang, traveler bisa mencari penjual Jamu Jun di sekitar Pasar Gang Baru. Kenapa bisa disebut Jamu Jun? Karena penjualnya selalu menempatkan ramuan jamu ini ke dalam sebuah jun alias kendi besar yang terbuat dari tanah liat.
Ramuan Jamu Jun dari campuran air, tepung beras, tepung ketan, santan, gula pasir, gula jawa, daun pandan serta 18 jenis rempah lainnya. Sebagai pelengkap terkadang ada potongan kecil daging buah kelapa yang menambah kelezatan minuman ini.
Jangan bayangkan rasa jamu satu ini bakal pahit, karena sebenarnya rasanya hangat, segar dan manis. Cocok diminum saat badan butuh asupan gizi dari bahan-bahan yang alami.
2. Es Gempol
Nah ini unik dan menyegarkan: Es Gempol Pleret di Pasar Gang Baru #KelanaRasaSemarang pic.twitter.com/RRIJlI0RAA
β Budiono Darsono (@budionodarsono) 19 Maret 2016
Minuman selanjutnya yang tak kalah menyegarkan adalah Es Gempol. Minuman satu ini biasa disajikan dingin, cocok bila dikonsumsi saat panas di siang hari sedang terik-teriknya.
Traveler bisa mencari Es Gempol ini bila sedang berada di Semarang. Sama seperti Jamu Jun, penjual Es Gempol juga sudah mulai susah ditemui. Mesti blusukan dulu ke pasar-pasar tradisional untuk bisa berjumpa dengan penjual Es Gempol.
Sebenarnya, nama lengkap minuman ini adalah Es Gempol Plered. Gempol terbuat dari tepung beras, begitu pula dengan plered yang berwarna merah. Rasa asli keduanya tawar. Namun ketika berpadu menjadi satu dalam bentuk es, dan diberi tambahan santan serta sirup gula. Rasanya jadi segar dan maknyus!
3. Wedang Ronde
Dalam daftar berikutnya, ada wedang ronde yang sering diburu traveler ketika malam hari tiba. Cuaca malam yang dingin dan berangin kencang memang paling cocok bila dihabiskan sambil menyeruput wedang ronde yang hangat.
Kalau wedang ronde ini penjualnya masih banyak ditemui di daerah Jawa Tengah. Biasanya, di warung-warung angkringan juga menyediakan wedang satu ini. Semangkuk wedang ronde yang sedap dan ditemani obrolan hangat bersama sahabat akan membuat traveler lupa, serta berharap malam bisa sedikit lebih panjang lagi untuk dihabiskan.
4. Wedang Uwuh
Masih berupa wedang-wedangan, ada wedang uwuh yang tak kalah menggoda untuk diseruput saat badan terasa tidak enak, ataupun sedang butuh yang hangat-hangat. Racikan wedang uwuh akan menyembuhkan traveler dari gejala-gejala flu sampai masuk angin.
Itu disebabkan karena racikan rempah-rempah di Wedang Uwuh yang bersifat menghangatkan badan sehingga bisa mengusir angin-angin nakal yang masuk ke dalam tubuh. Kenapa disebut wedang uwuh, karena minuman ini biasanya disajikan lengkap bersama dengan bahan pembuatnya.
5. Sekoteng
Terakhir, ada Sekoteng yang begitu menggoda untuk dikonsumsi ketika musim hujan tiba. Bahan utama pembuatan sekoteng adalah air rebusan jahe dan sereh atau dikenal dengan wedang jahe.
Isiannya komplet mulai dari kacang tanah yang telah disangrai, roti tawar yang dipotong dadu, kacang hijau rebus, hingga mutiara merah. Tak lupa, susu kental manis ditambahkan agar rasanya manis legit. Khasiatnya pun sudah teruji untuk menghangatkan badan dan mengusir masuk angin. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!