Dalam pagelaran Festival Budaya Tua Buton di Alun-alun Takawa Pasarwajo pada akhir pekan lalu, detikTravel atas undangan Kementerian Pariwisata menyaksikan tari kolosal oleh 10 ribu penari. Salah satunya yang ditampilkan adalah tari Lumense.
Ribuan penari, kebanyakan adalah para remaja baik pria dan wanita memadati Alun-alun Takawa Pasarwajo. Yang wanita memakai dress dan rok panjang, sementara yang pria memakai topi kerucut. Warna pakaiannya merah, kuning dan hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pinggir lapangan, terdapat pula beberapa pohon pisang yang diletakan sejajar. Tak butuh waktu lama, sekitar 6 penari (3 pria dan 3 wanita) membentuk lingkaran dan terus menari.
Kemudian, para pria yang membawa parang langsung menebas pohon pisang hingga putus. Selanjutnya, ekspresi senang dan bahagia langsung lebih terpancar dari muka mereka.
Tari Lumense adalah salah satu tarian adat dari Buton. pada zaman dulu, orang-orang Buton percaya bahwa tari ini adalah suatu simbol untuk memanggil dan memuja roh leluhur. Dengan tujuan, agar desa dan tempat tinggal dijauhkan dari bencana.
Bencana yang dimaksud banyak maksudnya, seperti serangan dari orang lain, banjir, tanah longsor dan lain-lain. Pohon pisang yang ditebas, merupakan simboliasasi sebagai sebagai bencana yang harus dicegah.
Tari Lumense tetap dijaga masyarakat Buton hingga kini, hanya saja fungsinya tidak seperti dulu lagi. Tari Lumense ditampilkan ketika ada pesta rakyat atau pagelaran festival, yang tentu saja menjadi atraksi wisata dan budaya yang menarik minat wisatawan.
(/)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
PO SAN Hentikan Pemutaran Musik di Bus, Hasil Diskusi dengan AKSI
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar