Blusukan ke Pasar Atambua, Menikmati Tawa dan Senyuman
Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Blusukan ke Pasar Atambua, Menikmati Tawa dan Senyuman

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Rabu, 05 Apr 2017 12:55 WIB
Senyum pedagang Pasar Atambua (Fitraya Ramadhanny/detikTravel)
Atambua - Warga perbatasan di Atambua sungguh ramah. Nikmatilah senyum mereka ketika kita blusukan ke Pasar Atambua.

Bagi para penggemar traveling, pasar di suatu destinasi selalu menjadi tempat yang menarik untuk melihat interaksi keseharian warga. Itu sebabnya meskipun bukan objek wisata, Pasar Atambua menarik untuk dikunjungi.

Tim Tapal Batas detikcom berkunjung ke Pasar Rakyat Atambua pada Rabu (29/3/2017) sore. Meski sore-sore, pasar rupanya tetap ramai. Kami datang ke tempat penjualan daging. Sapi, babi, ikan tampak dijual di sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya berjumpa dengan Theodorus yang dengan bangga memamerkan ikan tuna besar di lapaknya. Atambua juga kaya dengan sumber daya bahari karena Kabupaten Belu berada di tepi laut.

Blusukan ke Pasar Atambua, Menikmati Tawa dan SenyumanTheodorus dan Ikannya (Fitraya Ramadhanny/detikTravel)
"Ini ikan saya ambil dari nelayan di Atapupu, ikannya bagus-bagus," kata Theodorus.

Penjual lain bernama Kori mengatakan Atambua menghasilkan banyak ikan. Dia mengangkat seekor ikan merah yang dia jual. Uniknya, banyak juga ikan terbang (Exocoetus gibbosus) yang dijual di sini.

"Ini ikan Indosiar," kata Kori sambil diiyakan teman-temannya.

Saya jadi geli, teringat dialog Presiden Jokowi dengan seorang nelayan tentang ikan Indosiar. Keramahan Pasar Atambua terasa ketika mereka melihat kami membawa kamera. Tidak ragu mereka bergaya, memamerkan ikan yang mereka jual.

Sinyal telekomunikasi bukan masalah di sini. Mama-mama penjual sayur, terlihat asyik menelepon. Telkomsel menjadi provider yang dominan di Atambua. Tonton dulu deh video hiruk pikuk Pasar Rakyat Atambua, berikut ini:



Di sudut pasar yang lain, adalah tempat sayur mayur. Mata kita akan dimanjakan dengan sayur mayur yang berbeda dengan yang ada di Jawa, misalnya. Ada yang berjualan sirih dan pinang. Atau, sayuran yang bentuknya berbeda.

Warga Atambua suka pedas, favorit mereka adalah lombok alias cabe rawit dan lombok kecil alias cabe rawit yang lebih kecil lagi tapi pedas bukan main. Cabe ini dijual dalam piring-piring kecil harganya Rp 5.000.

Tomat di Atambua bentuknya lebih lonjong, bahkan ada tomat kampung yang bentuknya seperti labu mini. Sementara ada sejenis sayuran daun yang belum pernah saya lihat sebelumnya.

"Ini pucuk labu, kalau di Atambua selain buah labu, pucuk daun labunya juga kita makan. Biasanya ditumis," kata Mili, seorang ibu penjual sayur.

Blusukan ke Pasar Atambua, Menikmati Tawa dan SenyumanTomat kampung di Pasar Atambua (Fitraya Ramadhanny/detikTravel)
Untuk makanan pokok, jagung dijual sama banyaknya dengan beras. Jagung masih menjadi makanan pokok untuk warga Kabupaten Belu dimasak menjadi Jagung Boseh, alias jagung tumbuk yang dikukus.

Pasar Rakyat Atambua juga berjualan kain tenun di bagian pasar yang lain. Kain tenun ini kebanyakan buatan Suku Kemak dengan warna-warna yang menarik. Harganya bervariasi dari Rp 150 ribu sampai Rp 200.000. Sedangkan selendang tenun harganya Rp 20.000 sampai Rp 30.000. Cocok banget nih buat oleh-oleh!

Yuk kita datang ke Pasar Rakyat Atambua. Selain bisa wisata belanja kain tenun, kamu juga bisa berburu foto untuk Instagram lho. Jangan lupa untuk menikmati senyum dan tawa para pedagangnya.

Blusukan ke Pasar Atambua, Menikmati Tawa dan SenyumanHiruk pikuk Pasar Rakyat Atambua (Fitraya Ramadhanny/detikTravel)
(fay/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads