Ketika perut tengah keroncongan, detikTravel tak sengaja menemukan sajian dari Kakatua di Pasar Malam Kampung Solor, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (13/04/2017).
Penampakan Kakatua dengan warna hijau kebiruan dari ujung kepala sampai ekor memang begitu memikat perhatian. Disajikan di atas nampan besar, pengunjung bebas memilih Kakatua untuk dimasak kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di antara berbagai jenis ikan yang dijual di sini, nama Ikan Kakatua memang kurang familiar. Bahkan Presiden Joko Widodo sempat tertawa geli ketika mendengar nelayan di Pulau Miangas memilih nama Ikan Kakatua sebagai jawaban dari kuis sepuluh nama ikan. Menurut warga setempat, ikan ini disebut Kakatua karena bentuk paruhnya runcing ke bawah seperti Burung Kakatua.
Meski sempat ragu karena tampilan warna ikan yang agak tak biasa, detikTravel dan rombongan wartawan dari Jakarta pun membeli satu Ikan Kakatua berukuran sekitar 30 cm.
Selanjutnya Ikan Kakatua akan diolah dengan cara dipanggang. Tak hanya itu, Ikan Kakap Merah, Ikan Nila dan Udang Galah turut meramaikan daftar pesanan kami.
![]() |
Di antara deretan gerobak penjaja hidangan laut, pengunjung dapat menunggu di satu area yang memang digunakan sebagai titik kumpul untuk bersantap.
Ikan Kakatua kami disayat membujur hingga terbuka lebar. Sehingga memungkinkan bumbu kecap meresap hingga ke dalam daging putihnya. Pada suapan perdana, tekstur ikan yang lembut namun kenyal terasa begitu dominan.
"Ini namanya gabungan antara Ikan Kakap dan Ikan Dory," celetuk salah satu rekan wartawan.
Walaupun begitu, rasanya para penggemar ikan hias tak akan sudi mengkonsumsi hidangan ini. Sebab di saat bersamaan, ikan yang juga terkenal dengan nama Parrot Fish ini juga kerap terlihat di aquarium.
![]() |
Tentu rasanya aneh jika harus mengkonsumsi ikan yang sering dipandangi di dalam kotak kaca. Namun bagi Anda yang penasaran dengan Ikan Kakatua, destinasi kuliner ini tentu wajib dikunjungi.
Jangan datang siang hari, sebab lokasi pasar malam ini sedianya merupakan jalan di kawasan pertokoan. Sementara waktu bukanya yaitu setiap hari dari pukul 5 sore hingga pukul 12 malam.
![]() |
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta