Jika sedang melancong ke Pulau Rote di Provinsi Nusa Tenggara Timur, biasanya warga lokal akan menyarankan Anda untuk bermalam di Pantai Nembrala. Tak salah memang.
Sebab kawasan pantai di ujung Selatan Indonesia ini menjadi titik kumpul beraneka ragam penginapan. Mulai dari homestay yang paling sederhana hingga resort mewah sekalipun juga ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terbukti saat detikTravel berkesempatan mencoba menginap di dua penginapan berbeda. Pertama homestay Anugrah milik warga lokal dan Seeds Resort yang dipunyai warga Perancis.
Dua-duanya menyuguhkan pemandangan serupa. Antara penginapan dan pantai hanya dibatasi oleh pagar kayu. Di dalam kamar, Anda pun masih bisa mendengar dengan jelas suara deburan ombak yang memecah keheningan.
Menginap di kawasan ini, kapan pun Anda bisa bermain di Pantai Nembrala. Tak perlu naik motor atau sepeda, istilahnya jalan kaki empat langkah saja Anda sudah sampai di bibir pantai.
Wisatawan di Pantai Nembrala masih sedikit. Sehingga di pagi hari Anda dapat merasakan ketenangan sambil ditemani pohon kelapa yang nyiur melambai.
Sementara di sore hari, sambil menyaksikan matahari terbenam, Anda dapat melihat warga lokal memanen rumput laut. Suasana petang hari agak lebih semarak. Sebab banyak anak-anak yang bermain pasir di sini.
Kebanyakan turis asing di Pantai Nembrala ini merupakan peselancar. Mereka sengaja datang untuk menunggangi ombak berskala internasional di Pantai Nembrala. Bahkan pada bulan Agustus sampai Oktober, ombak bisa mencapai ketinggian 7 meter.
"Turis asing bahkan ada yang tinggal berbulan-bulan cuma untuk berselancar," kata Martin. Warga lokal yang berprofesi sebagai pemandu di Pulau Rote.
Harga yang dipatok penginapan berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah per malamnya. Kebanyakan resort milik warga asing yang menyediakan fasilitas kolam renang di pinggir pantai menerima bayaran dengan uang dollar.
Namun terkadang mereka juga menerima uang rupiah dari turis lokal. Namun jika Anda menginap di homestay warga lokal, tarifnya akan cenderung lebih murah. Meski pelayanan dan saranannya agak terbatas, pemandangan yang disuguhkan patut diacungi jempol. (bnl/bnl)












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Koster Akui Jumlah Wisatawan Domestik ke Bali Turun di Libur Nataru