Libur Lebaran di Asahan, Mari Piknik Dulu ke 'Bedeng'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Libur Lebaran di Asahan, Mari Piknik Dulu ke 'Bedeng'

Chaidir Anwar Tanjung - detikTravel
Kamis, 29 Jun 2017 09:45 WIB
Libur lebaran di Asahan, yuk main air di Bedeng (Chaidir/detikTravel)
Medan -

Traveler yang libur lebaran di Asahan, Sumut mesti coba piknik ke 'Bedeng'. Destinasi wisata alam ini menawarkan kesegaran sungai dan alam yang bikin rileks.

Bedeng, begitu masyarakat setempat menamai rekreasi aliran sungai Asahan. Jembatan gantung yang membentang di atas sungai itu menjadi pemandangan tersendiri.


Tempat rekreasi panorama alam sungai Asahan ini berada di Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kab Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Lokasi ini, saat hari libur, apa lagi saat lebaran, menjadi alternatif warga dari Kab Asahan dan sekitarnya untuk meluangkan waktu bersama keluarganya di sana. Suasana Bedeng pun ramai dikunjungi masyarakat.

Aliran sungai Asahan yang deras dengan bebatuan cadas, membuat suara gemuruh air. Kanan kiri aliran sungai ditumbuhi rimbunnya pepohonan. Tebing yang menjulang tinggi di sekitar sungai menjadi panorama yang asri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekalipun air sungainya sangat deras, namun masyarakat tetap bisa mandi di pinggiran. Warga sekitar, memberikan batasan dengan tumpukan batu-batu cadas untuk memisahkan dengan aliran sungai yang deras dan dalam itu. Dengan adanya batasan batu, anak-anaknya bisa mandi bersama keluarganya dengan aman.

Air sungainya sekilas terlihat ke warna hijauan. Pepohonan yang rindang, di tebing-tebing pinggiran sungai dijadikan warga setempat untuk duduk santai.

Warung-warung pun berdiri di tepi sungai. Untuk menuju mandi ke sungai, harus menapak di anak-anak tanggan yang terjal. Di bebatuan di tepi sungai, dijadikan warung-warung bermodalkan tenda plastik dengan tiang bambu dan kayu. Air sungai yang dingin, membuat warga betah untuk menghabiskan waktunya bermain.

Wisatawan berfoto di atas jembatan Sungai Asahan (Chaidir/detikTravel)Wisatawan berfoto di atas jembatan Sungai Asahan (Chaidir/detikTravel)



Lokasi Bedeng ini, berada di jalur lintas Sigura-gura yang menghubungkan Kabupaten Asahan dengan Kabupaten Tobasa. Jalan status milik Provinsi Sumut itu, sebagian masih terlihat hancur. Aspal mengelupas dan saat hujan kondisi jalan seperti kubangan kerbau.

Meski lokasinya cukup menjajikan sebagai lokasi liburan alternatif, namun sayangnya, fasilitas umum yang disediakan di sana harganya begitu mencekik leher wisatawan.

Di kawasan objek wisata alam Bedeng ini, para pemilik warung di sana juga tidak menjaga kebersihan. Begitu juga dengan pengunjung yang datang. Segala sampah baik dari pemilik warung dan pengunjung sama-sama membuang sampah ke aliran sungai yang terdalam di Kab Asahan itu.

Tingkat kesadaran akan ramah lingkungan, kesannya masih jauh dari masyarakat. Pemilik warung dengan gampangnya membuang sampah dari atas jembatan gantung. Begitu juga warung yang berada di bagian bawah, juga membuang sampah ke sungai.

Selain itu, pemuda setempat memberikan harga parkir kendaraan dengan harga mencekik leher. Bayangkan saja, untuk parkir mobil, harus membayar Rp 25 ribu. Untuk roda dua dipatok Rp 5.000.

Para pemilik kendaraan terutama mobil sebenarnya keberatan dengan sistem harga parkir yang mencekik leher itu. Anehnya, jika ditawar pengelola parkir justru berlaku kasar. Mereka tetap memaksa pengunjung untuk bayar tarif parkir tersebut.

Tapi sayang banyak wisatawan yang mengeluh parkir mahal dan fasilitas yang kurang(Chaidir/detikTravel)Tapi sayang banyak wisatawan yang mengeluh parkir mahal dan fasilitas yang kurang (Chaidir/detikTravel)



Tidak hanya urusan parkir yang membuat warga jengkel. Sampai urusan mandi di sungai juga wajib membayar. Untuk sekali mandi dipatok harga Rp 2.500 per orang. Jika pengunjung ingin berganti pakaian, dikenakan tarif Rp 3.000.



"Harga parkirnya mahal, dan hanya mandi di sungai harus bayar. Padahal kita bukan mandi di kolam, tapi di sungai. Kenapa harus bayar mandi di sungai yang merupakan ciptaan Tuhan," keluh Syafrin (35) warga asal Labuban Batu, Sumut kepada detikTravel, Rabu (28/6/2017).

Warga juga mengeluhkan sekali gaya preman para pengelola parkir, dan yang menarik tarif untuk mandi. Bagi warga yang belum tahu dan langsung mandi, dengan garangnya mereka marah-marah dan membentak.

Begitu juga, bagi pemilik mobil yang protes akan tarifnya yang harganya Rp 25 ribu, akan didatangi para preman yang ada di lokasi itu.

"Masak hanya parkir saja kita sudah bayar Rp 25 ribu. Padahal kita juga tidaklah berlama-lama. Karena biasanya kita dari lokasi Bedeng, akan meneruskan lagi ke tempat rekreasi lainnya di sepanjang aliran sungai Asahan ini," kata Syafrin.

Untuk sekedar diketahui, di kawasan jalan lintas Sigura-gura ini memang banyak objek wisata alam. Dari Bedeng, warga bisa melanjutkan ke bagian atas Bukit Barisan menuju air terjut Ponot dan air terjun Sampuran Harimau.

Ini belum lagi menengok aliran sungai Asahan yang dijadikan tempat arung jeram bertaraf internasional. Aliran sungai Asahan merupakan lokasi arung jeram paling tinggi tingkat kesukarannya. Sehingga, lokasi di Sungai Asahan hanya diperuntukkan para pecinta arung jeram yang sudah profesional.

(wsw/wsw)

Hide Ads