Diharapkan adanya campur tangan pemerintah dalam hal itu. Setidaknya, pihak berwenang ada upaya untuk mendata kembali apa saja yang telah terjadi agar tak hilang ditelan masa.
"Upaya menyelamatkan harus dilakukan, minimal mendokumentasikan, menginventarisir, serta memikirkan kelanjutannya. Nasi memang sudah menjadi bubur, saya sangat berharap semua yang peduli, untuk bersama mengais, memulung sisa-sisa nasi yang menjadi bubur itu," kata sejarahwan Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono pada detikTravel beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tumapel hanya ada kurang dari satu abad yakni 70 tahun, antara tahun 1222 sampai tahun 1292. Separuh awal hingga pertengahan pusat pemerintah berada di Kota Raja kini Kutho Bedah. Kutho Bedah berada di wilayah Kota Malang," tegas Dwi.
Klaim menjadi bagian dari kejayaan masa Kerajaan Singosari bisa ditunjukkan dengan perhatian atas sisa-sisa jejak peninggalannya di Kota Malang. Maka dari itu, generasi penerus harus mengetahuinya agar dijadikan pelajaran atau mengikuti semangat kejayaannya.
"Agar bagian sejarah penting ini, tidak lenyap begitu saja ditelan waktu serta perubahan jaman, anak cucu atau generasi mendatang wajib mengetahuinya," tutur Dwi.
Keyakinan Kota Raja atau Kutho Bedah bagian dari pusat pemerintahan Kerajaan Singosari telah jelas ditulis dalam Kitab Pararaton serta peta topografi era Rafles.
"Harapan kami, hal itu mari kita cari dan ungkap kembali kejayaan Singhasari di Kota Malang," pungkas dia. (bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit