Kisah Meriam Ajaib di Dasar Sungai Kapuas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Kisah Meriam Ajaib di Dasar Sungai Kapuas

Kurnia Yustiana - detikTravel
Rabu, 02 Agu 2017 18:15 WIB
Foto: Meriam Lela di Kabupaten Sanggau (Rachman Haryanto/detikTravel)
Sanggau - Tahukah kamu, di dasar Sungai Kapuas yang mengalir di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat terdapat meriam tua. Meriam itu pun menyimpan sebuah kisah menarik.

Di sekitar Keraton Surya Negara di Sanggau, traveler akan melihat sejumlah meriam. Ada sebuah bangunan yang letaknya berdekatan dengan keraton, menjadi lokasi dari lima Meriam Lela.

detikTravel bersama tim Tapal Batas detikcom melihat langsung meriam tersebut saat bertualang di Kabupaten Sanggau yang berbatasan dengan Malaysia pada 13-19 Juli 2017. Kami mengunjungi bangunan yang menjadi rumah bagi Meriam Lela sebelum masuk ke Keraton Surya Negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Rachman Haryanto/detikTravel)(Rachman Haryanto/detikTravel)


(Rachman Haryanto/detikTravel)(Rachman Haryanto/detikTravel)
Ada lima meriam yang tampak gagah dan bersih terawat. Meriam itu tampak hitam dan mengkilap, dan diletakkan di atas semacam meja berwarna kuning cerah. Di belakang meriam tertulis nama Meriam Lela yang telah menjadi benda cagar budaya, yang dilindungi Undang-undang No 11 Tahun 2010.

BACA JUGA: Inilah Masjid Pertama di Sanggau

Lela sendiri sebenarnya bahasa melayu yang berarti meriam, tetapi warga setempat tetap menamakannya Meriam Lela hingga sekarang. Tak hanya meriam yang tertata rapi ini, traveler akan melihat sejumlah meriam lainnya di dekat bangunan Keraton Surya Negara.

Selain itu, ada lagi sebuah Meriam Lela yang terletak di dasar Sungai Kapuas. Lokasi nya berada satu garis lurus dengan Keraton Surya Negara. Meriam tersebut hanya bisa dilihat saat musim kemarau, kala airnya surut.

Meriam di dasar Sungai Kapuas (Baliya/Istimewa)Meriam di dasar Sungai Kapuas (Baliya/Istimewa)
"Jadi ada meriam, kita bisa lihat itu real. Kalau sungai musim kemarau surut jadi dasar sungai banyak orang main di tengah-tengah, bisa kita lihat meriamnya," ujar Baliya, pemandu yang menemani kami.

Baliya bercerita, kabarnya dahulu masyarakat lokal bergotong royong memindahkan meriam itu dari dasar sungai. Maksudnya untuk diletakkan di ruang penyimpanan benda bersejarah di keraton, namun tak dinyana meriam itu kembali lagi ke dasar sungai.

Meriam Lela yang tertata rapi di dekat Keraton Surya Negara (Rachman Haryanto/detikTravel)Meriam Lela yang tertata rapi di dekat Keraton Surya Negara (Rachman Haryanto/detikTravel)
"Meriam asalnya dari mana kurang tahu. Cuma pernah masyarakat lokal, salah satu orang pernah bawa meriam itu naik. Tanpa sepengetahuan (warga), balik lagi meriamnya sendiri, terus diangkat lagi, balik lagi. Udah dibiarin sekarang," jelas Shinta.

Baliya pun menunjukkan foto meriam yang konon bisa kembali sendiri ke dasar sungai, yang ia foto saat musim kemarau. Meriam itu warnanya sudah usang dan berlapis dengan pasir di dasar sungai. Namun memang seluruh bagiannya masih utuh.

Hingga kini belum ada ada warga yang tahu pasti kapan dan bagaimana caranya meriam itu bisa kembali ke posisi semula. Semua masih menjadi misteri.

Simak terus cerita tentang daerah terdepan Indonesia di Tapal Batas detikcom! (krn/krn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads